Warga Gatal-gatal Diduga Akibat Sampah

Sumber:Pikiran Rakyat - 17 Desember 2008
Kategori:Sampah Luar Jakarta

CIREBON, (PR).- Ratusan warga di empat RW sekitar tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Kopiluhur, Kel. Argasunya, Kec. Harjamukti, Kota Cirebon, terserang penyakit gatal-gatal sejak dua pekan terakhir.

Serangan penyakit gatal-gatal yang diderita warga Kp. Sumurwuni, Surapandan, Kedungkrisik, dan Kopiluhur diduga akibat meresapnya air lindi dari TPA yang mencemari sumur warga.

Menurut Inah, warga Sumurwuni, semula ia mengira gatal-gatal tersebut akibat gigitan serangga. Namun, ketika seluruh anggota keluarga dan tetangganya juga menderita gatal. Akhirnya, kecurigaan beralih ke air sumur yang tercemar air lindi.

Namun sejauh ini, baik Dinas Kesehatan maupun Dinas Kebersihan dan Pertamanan setempat, belum ada yang meninjau ke lokasi tersebut. "Bukan hanya polusi bau busuk menyengat yang kami rasakan, namun juga serbuan lalat ke rumah-rumah warga dan sekarang serangan penyakit gatal-gatal. Akibat pencemaran air lindi, air sumur bukan hanya berwarna kehitaman, tetapi juga berbau," kata Inah, Selasa (16/12).

Derita warga akibat polusi bau busuk dan pencemaran air lindi juga diungkapkan oleh Ketua RT 02 RW 08 Kp. Kopiluhur Jamil. Menurut Jamil, polusi bau busuk menyengat, serbuan lalat, dan pencemaran air sumur sudah menjadi derita rutin warga sekitar TPA setiap tahun.

Pada prinsipnya, warga tidak keberatan dengan adanya TPA Kopiluhur. Hanya warga meminta pihak terkait untuk mengelola sampah secara baik dan benar.

Dikatakan Jamil, seharusnya TPA memiliki kolam penampungan air lindi. Warga juga berharap ada penyemprotan terhadap rumah warga dengan disinfektan

Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Edi Krisnowanto tidak bisa dikonfirmasi. Telefon selulernya juga tidak aktif. (A-92)



Post Date : 17 Desember 2008