Warga Diminta Menggunakan Air Kembali

Sumber:Kompas - 23 Maret 2009
Kategori:Air Minum

Jakarta, kompas - Warga DKI Jakarta diminta untuk melakukan 5R, yakni reduce (menghemat), reuse (menggunakan kembali), recycle (mengolah kembali), recharge (mengisi kembali), dan recovery (memperbaiki kembali), untuk mengatasi kesulitan air di Jakarta.

Dengan melakukan 5R ini, diharapkan kondisi air yang ada di dalam tanah di Jakarta bisa diperbaiki.

Ajakan ini disampaikan Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup DKI Jakarta Peni Susanti saat memperingati Hari Air Sedunia Ke-17 di Kelurahan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (22/3).

Peringatan Hari Air ini sengaja dilaksanakan di Srengseng Sawah karena daerah ini merupakan daerah perbatasan antara wilayah Jakarta dan Depok.

Tema peringatan Hari Air tahun ini adalah sumber daya air tidak mengenal batas wilayah sehingga pelestarian harus dilakukan oleh semua dan terpadu.

Sementara itu, peringatan Hari Air itu juga dilakukan oleh pemuda karang taruna dari Kelurahan Cikaret, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.

Mereka membersihkan sejumlah kali dan saluran air dari sampah. Selain itu, mereka juga menanam pohon di pinggir kali atau lahan terbuka.

Karang taruna RW 1 dan RW 2 Srengseng Sawah memperingati Hari Air dengan membuat lubang resapan biopori, penanam pohon, dialog interaktif, dan juga menelusuri Sungai Ciliwung dari Srengseng Sawah hingga Manggarai dengan perahu karet.

Permukaan tanah turun

Permukaan tanah di DKI Jakarta yang makin menurun di Jakarta menandakan ketersediaan air tanah semakin habis. Kondisi ini tentu saja menimbulkan genangan yang berpotensi banjir saat musim hujan. Oleh karena itu, warga Jakarta diimbau untuk mengurangi penggunaan air tanah, sekaligus mengisi kembali air ke dalam tanah.

”Sebagian besar permukaan di Jakarta telah tertutup semen, mengakibatkan air sulit masuk. Padahal, air tanah terus diambil untuk kebutuhan hidup sehari- hari,” kata Peni.

Dengan melakukan 5R, masyarakat diajak untuk menghemat penggunaan air minimal 20 liter per hari. Masyarakat bisa menggunakan air bekas untuk keperluan yang tidak membutuhkan air bersih atau menggunakan air kotor yang telah diolah. Selain itu, sebanyak mungkin air hujan yang turun dimasukkan ke dalam tanah.

Situ atau danau yang berguna untuk penampungan dan resapan air juga dipelihara. Dengan demikian, kebutuhan air akan tercukupi. (ARN/RTS)



Post Date : 23 Maret 2009