|
MAGELANG- Sampah sering menjadi masalah antara pemerintah daerah dan masyarakat yang tinggal di sekitar tempat pembuangan akhir. Mengantisipasi itu sekaligus meningkatkan peran masyarakat menciptakan lingkungan hidup yang bersih dan sehat, Pemkot Magelang mengajak warga mengelola sendiri sampah keluarga. Tak ketinggalan dasa wisma juga dilibatkan pada kegiatan tersebut. Sebagai embrio dipilih warga RW 11 Paten Gunung, Kelurahan Rejowinangun Selatan. ''RW ini juga dipersiapkan untuk mengikuti lomba lingkungan hidup bersih tingkat Jateng, yang akan diselenggarakan minggu kedua bulan Februari 2007,'' kata Wakil Ketua Lingkungan Hidup Sehat Kota Magelang, Wulandari Wahyuningsih. Kota Magelang merupakan salah satu dari tiga daerah di Jateng yang ditunjuk sebagai pilot project pengelolaan sampah keluarga. Dua daerah lainnya adalah Kabupaten Magelang dan Kota Pekalongan. Sebagai tempat sampah organik dipilih gentong yang merupakan bantuan Gubernur Mardiyanto sebanyak 240 buah. Nantinya setiap KK mendapat bantuan dua buah. Agar menarik, gentong dicat dengan melibatkan 500 siswa SMP dan SMA/SMK se-Kota Magelang. ''Anak-anak dilibatkan karena mereka menjadi generasi penerus hidup bersih sekaligus untuk menambah keindahan gentong. Selain diberi gambar, siswa juga bebas menuliskan berbagai himbauan seperti tertib lalu lintas, bersih pangkal sehat dan sejenisnya,'' kata Wulan. Bantuan Tas Menurutnya, program lingkungan hidup bersih yang melibatkan PKK, Dinas Pengelolaan Dampak Lingkungan, Dinas Pendidikan dan masyarakat, juga memberi bantuan tiga tas berikut kapstok (tempat untuk cantelan tas) kepada masing-masing KK. Tiga tas itu untuk menyimpan sampah kertas, sampah plastik dan sampah keras. Berikutnya sebuah drum untuk dasa wisma. Jumlah kapstok sebanyak 125 buah, sedang drum 13 buah. (P60-42) Post Date : 22 Januari 2007 |