|
SLAWI- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal mulai mengirim air bersih ke desa-desa yang membutuhkan. Paling tidak dua tangki telah disalurkan ke Desa Penujah, Kecamatan Kedungbanteng, kemarin. "Mengetahui ada warga yang mengalami kesulitan air bersih, kami langsung menyalurkan bantuan. Setiap tangki berisi 5.000 liter air bersih," kata Kabag Kesra Drs Masykur FS MSi, menanggapi adanya warga yang mengalami kesulitan air bersih. Sebagaimana diberitakan, sekitar 1.300 warga Desa Penujah, Kecamatan Kedungbateng, Kabupaten Tegal, mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Sebab sebagian besar sumur warga sudah tidak mengeluarkan air. Kekeringan paling parah terjadi di RT 6 dan 7, keduanya di RW 3. Setiap pagi dan sore mereka harus mencari air di sungai yang berjarak sekitar satu kilometer dari rumah mereka. Dia menandaskan sebenarnya hingga kemarin belum ada kepala desa atau kecamatan yang mengajukan permintaan bantuan air bersih. Kendati demikian, pihaknya sudah meminta kepada para camat supaya mendata daerah-daerah rawan kekeringan. Sebagai langkah antisipasi musim kemarau tahun ini, Pemkab telah mempersiapkan bantuan air bersih 100 tangki. Selain itu, pihaknya juga meminta bantuan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng. Menurutnya, guna memenuhi permintaan air bersih itu diperkirakan dibutuhkan 700 tangki. Hal itu dikarenakan musim kemarau tahun ini lebih awal dibandingkan dengan tahun lalu, yang terjadi sejak Juli. Padahal tahun lalu warga mulai kesulitan air bersih pada September, dengan jumlah warga 115.790 jiwa. "Bantuan akan diberikan sesuai dengan kebutuhan warga. Selain diberikan secara langsung, biasanya air juga ditampung di bak warga dan masjid-masjid. Pembelian air bersih dari dana tak tersangka," ungkapnya. Adapun daerah yang rawan kekeringan itu meliputi Desa Tamansari, Capar (Jatinegara), Sigentong, Sidomulyo, Kreman (Warureja), Kertasari (Suradadi), Semedo, Penujah (Kedungbanteng), dan Sesepan (Balapulang). (H3-54s) Post Date : 10 Juli 2006 |