BANDUNG, (PR).- Aksi warga yang menutup jalan menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kab. Bandung Barat pada Senin (22/11) mengakibatkan PD Kebersihan Kota Bandung tidak bisa mengangkut sampah ke sana.
PD Kebersihan pun mengeluarkan surat edaran kepada warga Kota Bandung pelanggan PD Kebersihan agar mengurangi sampahnya dan tidak membuang sampahnya pada Senin (22/11).
"Surat edaran itu berisi imbauan menahan dulu, tidak membuang sampah dulu. Kalau dipaksakan membuang sampah, kami khawatir akan terjadi penumpukan sampah di TPS-TPS yang ada (tempat pembuangan sementara)," kata Direktur Utama PD Kebersihan Kota Bandung Cece Iskandar kepada "PR", Selasa (23/11). Di Kota Bandung terdapat sekitar 180 TPS untuk menampung sampah-sampah sebelum dibawa ke TPA.
Surat edaran itu menyusul adanya kabar terjadinya aksi demonstrasi warga yang menutup jalan akses menuju TPA. Dengan demikian truk-truk pengangkut sampah dari Kota Bandung tidak dapat beroperasi. Biasanya sekitar 190-200 truk sampah setiap hari mengangkut sampah dari Kota Bandung ke TPA Sarimukti.
Namun, Cece mengatakan, terhentinya pengangkutan sampah hanya terjadi satu hari saja. Sejak kemarin pukul 9.00 WIB truk pengangkut sampah sudah mulai beroperasi normal. Pengangkutan pertama diutamakan untuk mengangkut sampah-sampah yang belum terangkut sehari sebelumnya.
"Memang belum terangkut, jumlah sampah di TPS memang lebih banyak, tetapi tidak sampai menumpuk karena kita sudah keluarkan surat edaran itu," tuturnya.
Tetap kurangi
Meski kini pengangkutan sudah kembali normal, Cece berharap surat edaran yang berisi imbauan untuk mengurangi sampah bisa tetap dilaksanakan. "Masyarakat diimbau tetap melaksanakan 3 R. reduce, reuse, recycle," ujarnya.
Ditemui terpisah Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda membenarkan adanya penghentian sementara pengangkutan sampah akibat pemblokiran jalan di Sarimukti. Namun, ia yakin pengangkutan akan lancar kembali. "Persoalan ini sudah diselesaikan, Pemprov sudah janji akan memperbaiki jalan yang rusak di Sarimukti," katanya.
Ia mengatakan, dengan kejadian ini sebaiknya soal pengelolaan sampah Kota Bandung tidak boleh lagi bergantung kepada kabupaten lain. Saat ini, sampah Kota Bandung yang dibuang ke Sarimukti setiap harinya mencapai 1.800 ton.
"Pembangkit listrik tenaga sampah menjadi salah satu pilihan sehingga Kota Bandung bisa mengelola sampahnya sendiri. Diharapkan dalam dua tahun ini bisa selesai," katanya. (A-170)
Post Date : 24 November 2010
|