|
SLEMAN– Jumlah volume sampah dari Kabupaten Sleman yang dibuang ke Tempat Penampungan Sampah Terpadu (TPST) di Piyungan, Bantul terus meningkat. Pemkab berupaya mengurangi produksi sampah dengan membentuk kelompok pengelolaan sampah mandiri. ”Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sekaligus menerapkan standar pelayanan minimal, hingga 2014 mendatang, kami menargetkan tambahan 20 kelompok pengelola sampah mandiri.Pengelolaan kelompok mandiri di Kabupaten Sleman ke depan akan lebih diprioritaskan di wilayah padat penduduk,”kata Kepala Seksi Persampahan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (DPUP) Kabupaten Sleman Bambang Widiyoko,kemarin. Pembentukan kelompok pengelolaan sampah mandiri ini juga akan menyasar daerah pedesaan. Hingga kini telah terbentuk 80 kelompok pengelolaan sampah mandiri yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Sleman. ”Dengan adanya penambahan kelompok pengelolaan sampah,tahun 2014 mendatang, pengurangan sampah sampai 20%,”katanya. Berdasarkan data DPUP,volume sampah di Kabupaten Sleman yang dibuang ke TPST Piyungan pada 2010 sebanyak 38.672,426 ton sampah.Jika dirata- rata, per harinya ada 413 m3 sampah yang dibuang.Tahun 2011, angka tersebut meningkat menjadi 40.068,892 ton atau 428 m3 sampah per hari Lurah Sendangtirto, Kecamatan Berbah, Sardjono belum lama ini menuturkan,warganya ingin dapat mengelola sampah mereka sendiri sebagai salah satu sumber pemasukan bagi desa. Mereka menginginkan adanya tempat penampungan sementara untuk sampah warga sekaligus mesin pengolah sampah yang bisa dikelola warga . ”Persoalan sampah sebenarnya sudah menjadi prioritas kami sejak tahun 2011 lalu. Hal ini dikarenakan rasa prihatin kami, termasuk seringnya wilayah kami menjadi tempat pembuangan sampah oleh masyarakat dari luar desa bahkan luar kecamatan,”paparnya. ratih keswara Post Date : 14 Februari 2012 |