Warga di Tegal Mulai Beli Air Bersih

Sumber:Kompas - 28 Juli 2008
Kategori:Air Minum

Tegal, Kompas - Memasuki musim kemarau, ratusan warga di Kelurahan Kalinyamat Kulon, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, mulai kesulitan air bersih. Sebagian sumur mengering, sebagian lainnya masih mengeluarkan air, tetapi berkualitas jelek. Untuk memasak, mencuci, dan mandi, warga terpaksa membeli air dari penjual keliling dan warga lain yang memiliki sumur artetis.

Cayem (50), warga RT 2 RW 1, Kelurahan Kalinyamat Kulon, Minggu (27/7), mengatakan, kesulitan air mulai terasa sejak tiga bulan lalu dan kian parah dalam dua minggu terakhir.

Sumur-sumur di kampungnya mengering, termasuk sumur miliknya. Sebagian lainnya masih memiliki air, tetapi berwarna kuning kemerahan dan putih kental seperti santan sehingga tidak layak untuk kebutuhan sehari-hari.

Menurutnya, sebagian besar sumur warga merupakan sumur dangkal dengan kedalaman 6-7 meter. Air sumur biasanya hanya untuk mandi dan mencuci karena kualitasnya kurang bagus. "Air di sini berasa kecut dan asin, semakin dalam dikeruk, air semakin asin," ujar Cayem.

Untuk kebutuhan memasak, mereka membeli air dari PDAM yang dijual pedagang keliling. Warga tidak berlangganan air langsung dari PDAM karena saluran air ke wilayah tersebut tidak tersedia.

Cayem mengatakan, sejak sumurnya mengering, biaya untuk membeli air menjadi sangat besar. Pasalnya, selain untuk memasak, ia juga harus membeli air untuk mandi dan mencuci. Padahal, harga air dari pedagang keliling naik dari Rp 700 menjadi Rp 1.000 per jeriken. Untuk menghemat biaya, ia membeli air dari tetangganya yang memiliki sumur artesis seharga Rp 500 per jeriken.

Warga lainnya, Wasi (57), penjual makanan keliling, tidak memiliki cukup uang untuk membeli air. (WIE)



Post Date : 28 Juli 2008