Warga di Empat Kampung Mengalami Krisis Air Bersih

Sumber:Pikiran Rakyat - 10 Agustus 2009
Kategori:Air Minum

KARAWANG, (PR).- Warga empat kampung di Desa Wanakerta Kec. Telukjambe Barat Kab. Karawang mengalami krisis air bersih. Pasalnya, Sungai Cibeet yang dijadikan sumber air oleh warga diduga dicemari pembuangan limbah cair dari pabrik. Kendati demikian, mereka tetap memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan mandi, cuci, dan kakus.

Diakui Dahir (40), Ketua RT 05 RW 02, pada 2006, warga masih berani menggunakan air Sungai Cibeet untuk kebutuhan air minum. Saat itu, kondisi air tergolong aman untuk dikonsumsi. Tetapi, setelah maraknya pabrik-pabrik di kawasan industri beroperasi, air sungai terkadang berwarna merah dan mengeluarkan bau.

"Warga menjadi takut untuk memakainya, apalagi sempat ada warga yang gatal-gatal setelah mandi di sungai yang airnya berwarna merah," kata Dahir, Minggu (9/8), ketika ditemui "PR". Warga yang memanfaatkan air sungai tersebut antara lain Kampung Jambal, Kampung Jambal Wetan, Kampung Parungsela, dan Kampung Babakan Nambo.

Ia menjelaskan bahwa warga sempat mendatangi salah satu pabrik kertas yang diduga sebagai pencemar terbesar dan berunjuk rasa. Mereka meminta pertanggungjawaban perusahaan yang telah mencemari sungai. Saat itu, perusahaan sepakat memulihkan kondisi sungai. "Pabrik memasukkan zat kimia ke sungai sehingga air sungai kembali bening," ujar Dahir.

Kendati telah "dipulihkan" oleh perusahaan, warga masih menganggap air tersebut tidak layak untuk dikonsumsi. Mereka mengandalkan satu sumur sebagai sumber air bersih. Diakui Abdurahman (50), warga setempat, warga tidak bisa membuat sumur di tempat tinggal masing-masing. Pasalnya, ketika digali hingga kedalaman sepuluh meter, sumur tersebut tidak juga mengeluarkan air.

Di Kampung Jambal, terdapat sekitar 245 keluarga yang memanfaatkan air sungai untuk mandi cuci kakus (MCK) yang terdiri atas 69 Kepala Keluarga (KK) di RT 04 RW 02, 108 KK di RT 05 RW 02, dan 68 KK di RT 06 RW 02. Selain Kampung Jambal, dipakai juga oleh Kampung Jambal Wetan, Kampung Parungsela, dan Kampung Babakan Nambo.

Penampungan air

Abdurahman mengakui bahwa warga sempat meminta kepada Pemkab Karawang untuk membangunkan penampungan air bersih. Permintaan itu pun dikabulkan Pemkab. Namun, penampungan itu kini sudah kosong. Padahal di musim kemarau warga sangat membutuhkannya. Sementara itu, bantuan Program Nasional Pembangunan Masyarakat (PNPM) Mandiri malah dibangunkan jalan gang yang baru selesai bulan lalu.

Kepala Bidang Pelestarian Lingkungan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kab. Karawang, Syahdan Husein mengungkapkan bahwa semua sungai di Kab. Karawang sudah tercemar. Sungai-sungai itu dicemari pembuangan limbah cair seperti Sungai Citarum, Sungai Cibeet, dan Sungai Cikarang Gelam. BPLH Kab. Karawang, mengeluarkan sekitar tujuh puluh izin untuk pembuangan limbah cair yang telah diolah. (A-153)



Post Date : 10 Agustus 2009