|
KUNINGAN, (PR).- Puluhan warga Desa Paniis, terutama para tokoh pemuda setempat melakukan protes dengan cara membentangkan belasan spanduk di sepanjang jalan desa tersebut hingga ke pintu gerbang menuju sumber mata air Cipaniis. Mereka juga melakukan orasi di kompleks instalasi air milik PDAM Kota Cirebon di Paniis, Senin (26/5) siang. Pemasangan spanduk dan orasi di sekitar sumber mata air itu sebagai pelampiasan kekesalan warga atas belum ditanggapinya aspirasi mereka mengenai program air bersih dan terkatung-katungnya kesepakatan dana kompensasi air antara Pemkab Kuningan dan Pemkot Cirebon. Menurut pengakuan sejumlah warga, meskipun mereka berada dekat dengan sumber mata air, sebenarnya justru kekurangan air bersih. Air untuk kebutuhan sehari-hari mengambil dari mata air yang ada di Desa Cibuntu dan Pasawahan Kec. Pasawahan. Itu pun bagi keluarga yang terbilang mampu dengan cara memasang pipa panjang. "Air bersih untuk keperluan sehari-hari selama ini diambil dari luar desa, sementara air dari sumber mata air Cipaniis disalurkan ke Kota Cirebon dan dijual untuk perusahaan maupun masyarakat. Oleh karena itu, ketika mendengar berita Pemkot Cirebon enggan membayar dana kompensasi air ke Kuningan, kami pun merasa kesal," kata salah seorang warga. Ketua LSM Forum Kuningan Sejahtera (Fokus) Kuningan, Aji Saptaji yang turut serta dalam unjuk rasa tersebut mengatakan, tuntutan masyarakat ada dua. Pertama, menginginkan adanya program air bersih. Kedua, terkait dengan fanatisme daerah, karena mereka mengetahui kalau Pemkot Cirebon enggan membayar dana kompensasi air kepada Pemkab Kuningan.(A-146) Post Date : 27 Mei 2008 |