|
RIBUAN warga dari desa yang ada di permukiman Jambo Aye Barat, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, sejak akhir tahun 2008 terpaksa mengonsumsi air sumur yang keruh dan payau untuk kebutuhan sehari-hari. Pasalnya hingga saat ini desa tersebut belum memiliki fasilitas air bersih meski masalah tersebut sudah berulang kali dikeluhkan pada pemerintah daerah. Desa Matang Drien dan Desa Biara Timu telah ditetapkan sebagai kawasan perluasan Kota Pantonlabu, Kecamatan Tanah Jambo Aye, yang seharusnya dilengkapi fasilitas publik yang memadai. Tokoh masyarakat Pantonlabu, Nurdin Usman, menjelaskan Pemkab Aceh Utara melalui PDAM Tirta Mon Pase Lhoksukon sebenarnya sudah dua kali turun ke lapangan untuk survei. "Saat itu, PDAM bilang akan segera merealisasi air bersih ke permukiman kami dengan cara disambung melalui pipa air saluran utama di Simpang Samakurok. Namun sejauh ini janji tersebut belum direalisasi," kata Nurdin Usman di Lhokseumawe, Selasa (24/2). Kepala Puskesmas Tanah Jambo Aye, Dr Fadli, mengingatkan kebiasaan warga mengonsumsi air yang tercemar dalam rentang waktu lama berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan, baik yang berefek langsung seperti penyakit diare maupun dampak yang timbul setelah beberapa bulan atau beberapa tahun setelah mengonsumsi air tidak sehat itu. "Dampak kronik yang disebabkan bahan-bahan kimia atau sejenisnya yang terkandung dalam air minum. Air semacam ini berpeluang menimbulkan beragam jenis penyakit seperti gangguan ginjal dan hati, hingga sukar memperoleh keturunan," kata Fadli. Ayi Jufridar Post Date : 25 Februari 2009 |