|
CIAMIS, (PR).-Warga Desa Cigembor, Kec./Kab. Ciamis mulai mengalami kesulitan air bersih. Bahkan sejak awal bulan Agustus ini, mereka terpaksa harus mengambil air bersih dari sumur yang lokasinya di tengah kebun jauh dari permukiman penduduk. Untuk mencapai sumur tersebut warga harus berjalan kaki sejauh 500 meter. Untuk mencapai lokasi sumur, mereka juga harus hati-hati, karena medannya cukup sulit. Saat ini, setidaknya ada 154 KK yang mengandalkan pemenuhan air bersih dari dua buah sumur tersebut. Satu sumur ada di tengah kebun salak milik Enceng di Blok Sinar Mawar, Cigembor, sedangkan lainnya ada di kebun di Blok Cihaur, Cisadana. Setiap hari warga bergantian menimba air dari sumur yang selama ini tidak pernah kering, meskipun musim kemarau panjang. "Sejak Agustus ini warga mengandalkan kebutuhan air bersih dari dua sumur yang ada di tengah kebun, sedangkan sumur pribadi sudah banyak yang mengering," ungkap Ian Rusyadi (41) Ketua RW 8, Sinar Mawar, Rabu (22/8). Ia mengungkapkan setiap hari harus mengambil air dari sumur itu 20 kali, yakni pagi dan sore. Air tersebut selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, juga untuk air minum ayam peliharaannya. "Paling tidak sehari 20 kali bolak-balik. Kalau tidak dikasih air, ayam saya pasti mati," tambahnya. Dia mengatakan sebenarnya banyak warga setempat yang memasang atau menjadi pelanggan PDAM. Hanya, mereka menghentikan langganannya, karena tidak mendapatkan pasokan air bersih. Pada musim hujan, air PDAM hanya mengalir pada malam hari, mulai pukul 22.00 WIB- 24.00 WIB. Sedangkan ketika musim kemarau, sama sekali tidak mendapatkan jatah air. (A-101) Post Date : 23 Agustus 2007 |