Warga Depok Resah Air Tercemar

Sumber:Media Indonesia - 31 Maret 2011
Kategori:Air Minum

WARGA di seki tar tempat pem buang an akhir (TPA) sampah di Kampung Bendaan RT 004 RW 06 Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, resah. Pasalnya, air sumur warga di sekitar TPA itu diduga tercemar limbah karena berwarna hijau kecokelatan.

"Kami protes keras, TPA sampah Cipayung telah meracuni air sumur. Kami kecewa kepada Pemerintah Kota Depok atas kurangnya pengawasan terhadap masalah lingkungan di Kota Depok," kata Tandiyo, 40, warga setempat, kemarin.

Ia mengatakan bahwa hal yang sama pernah terjadi tahun lalu. Saat itu banyak warga di sekitar TPA itu yang terkena penyakit gatal-gatal dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).

Tandiyo pun meminta Balai Lingkungan Hidup (BLH) Kota Depok untuk menguji kualitas air yang diduga telah tercemar itu ke laboratorium, yang ditunjuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Gubernur Jawa Barat. "Kalau hasil tes menyebutkan adanya fakta bahwa air sumur warga telah tercemar kotoran sampah TPA, TPA harus dihentikan aktivitasnya atau dipindahkan ke daerah lain. Saya kira itulah solusi yang terbaik," ujarnya.

Kepala Unit Pengelola Teknis TPA Cipayung, Kota Depok, Denny Wahyu setuju dengan usulan warga untuk memeriksakan kandungan air yang tercemar itu ke laboratorium. Namun, dirinya tak yakin air sumur warga tercemar limbah TPA. "Soalnya, ada satu sumur warga yang tinggal di dekat TPA, air sumurnya bisa digunakan mandi, cuci, kakus. Saya justru menduga itu berasal dari limbah industri pabrik atau stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU)," ujarnya.

Ditemui secara terpisah, Kepala Subbidang Tata Lingkungan BLH Kota Depok Citra Indah mengatakan pihaknya telah memeriksakan sampel buangan sampah TPA ke laboratorium.

"Kami masih menunggu hasil penelitian, bagaimana hasilnya nanti sebelum memutuskan langkah-langkah penanganan," jelas Citra. DKI perbaiki Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memperbaiki pengolahan air limbah di Ibu Kota yang masih belum ditangani secara terpadu. Sekarang air limbah yang dihasilkan warga Jakarta baru terlayani secara terpadu masih 2,7%. "Pemprov menargetkan tahun 2030 air limbah warga yang sudah bisa diolah secara terpadu mencapai 80%," kata anggota Dewan Sumber Daya Air DKI Firdaus Ali, di Jakarta, kemarin.

Selain itu, para pengelola gedung perkantoran diwajibkan untuk mengolah air limbah menjadi air bersih yang dihubungkan dengan hidran air untuk pemadam kebakaran. KISAR RAJAGUKGUK



Post Date : 31 Maret 2011