|
Depok, Kompas - Para warga dan murid dari tujuh sekolah di Perumnas Depok Utara, Beji, Kota Depok, mengeluhkan bau sampah dari tempat pembuangan sementara yang berlokasi di dalam permukiman tersebut. Meski TPS itu telah eksis lebih dari 20 tahun, warga menuntut TPS segera ditutup karena sudah tidak layak dengan kondisi sekitar yang padat oleh perumahan dan sekolah. Jangan ditanya lagi baunya, apalagi kalau habis hujan. Bau menusuk sampai bikin pening, ujar Siti (54), salah seorang warga yang tinggal kurang dari 100 meter dari TPS. Ia mengakui, ketika dirinya mulai tinggal di Perumnas tahun 1974, TPS itu sudah ada. Awalnya, TPS seluas sekitar 200 meter persegi itu hanya diperuntukkan bagi sampah dari perumahan di kawasan Depok Utara saja. Namun, belakangan kiriman sampah juga berasal dari berbagai wilayah di Depok. Kami sering memergoki para pemilik usaha katering diam-diam buang sampahnya di sini pakai mobil bak terbuka pada dini hari. Makanya, warga sering pantau sampai dini hari, ujar Eri (28), seorang warga di RW 08. Menurut dia, bau sampah tercium sangat menusuk, terutama saat dan setelah hujan turun. Dari pemantauan Kompas, Sabtu (10/12), lokasi TPS saat ini tepat bersebelahan dengan sebuah lapangan bola dan sebuah pemakaman yang tidak terlalu luas. Di kanan kiri lapangan bola terdapat TK Indria, SDN 04,05,06,07 Beji, SMP Enam Enam, dan SMA Enam Enam. Lokasi sekolah-sekolah itu hanya berjarak 10-50 meter dari TPS. Sekitar 50 meter dari TPS juga terdapat Masjid Nurussalam. Jika angin bertiup tak terlalu kencang, bau busuk cepat tercium. Sekretaris RW 09 Irvan Hakim mengaku sudah berkali-kali menghubungi Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Depok, tetapi realisasinya masih jauh dari yang diharapkan. Pejabat Wali Kota Depok Warma Sutarman mengatakan, dirinya akan segera memikirkan langkah terbaik untuk permasalahan tersebut. Sementara kami tampung dulu keluhan itu. Saya akan coba tinjau ke lapangan dulu. Mudah-mudahan ada alternatif penyelesaian yang paling baik, ujarnya. (SF) Post Date : 12 Desember 2005 |