|
[CIMAHI] Kekeringan yang terjadi tahun ini menyebabkan debit air di Kota Cimahi, Jawa Barat, menurun, dari 160 liter per detik menjadi 80 hingga 100 liter per detik. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Raharja Kabupaten Bandung kesulitan mencari air baku yang biasanya diambil dari Sungai Cimahi. "Sungai itu yang paling memungkinkan untuk menjangkau Kota Cimahi. Hanya, saat ini debit airnya menurun sampai 10 liter per detik," tutur Kepala Bagian Humas dan Hukum PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung, Dadang Supriyadi, di Cimahi, pekan lalu. Dikatakan, PDAM Tirta Raharja sendiri melayani kebutuhan air untuk warga Kota Cimahi. Namun, sekarang PDAM harus menjatah air untuk pelanggannya. Dengan demikian, terhitung sejak dua bulan lalu, sekitar 14.105 pelanggan air bersih di Kota Cimahi tidak mendapatkan pelayanan air bersih yang cukup memadai. Itu lantaran berkurangnya debit air di PDAM sendiri. Kesulitan penyaluran air kepada pelanggan tersebut dikarenakan secara teknis air dengan debit sekecil itu tidak mampu disalurkan melalui pipa-pipa besar yang dimiliki PDAM. Meski demikian, sejak kemarau sekitar dua bulan lalu, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, PDAM bekerja sama dengan rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) di sekitar Kota Cimahi melakukan penyaluran air bersih melalui kendaraan-kendaraan tangki. "Setiap hari, selain memenuhi kebutuhan air tangki di 40 lokasi di Bandung Selatan, PDAM membagikan air sebanyak 40 tangki ke daerah sekitar Cimahi," katanya. Setiap tangki itu berisi sekitar 5.000-6.000 liter air. Sedangkan untuk setiap orang, idealnya mendapatkan air sebanyak 100 liter per hari. "Kami hanya bisa memberikan pelayanan air minum yang minimum. Tapi, pelayanan ini kami berikan gratis," katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi, Sumardjito Budi menjelaskan kesulitan mendapatkan air di kotanya tidak bisa dilepaskan dari pertambahan penduduk yang terhitung cepat. [153] Post Date : 21 November 2006 |