|
[CILACAP] Kekeringan yang melanda Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah terus meluas dan sudah menjadi bencana. Sampai Rabu (18/6) pagi sedikitnya sudah 42 desa yang tersebar di 6 kecamatan mengalami kesulitan air bersih. Diperkirakan, jumlah ini akan terus bertambah, mengingat sudah banyak warga yang memanfaatkan air rawa untuk konsumsi setelah dijernihkan dengan kaporit. Berdasarkan data yang masuk ke Bagian Kesejahteraan Masyarakat (kesra) Setda Cilacap, desa-desa yang sangat menderita krisis air adalah Kubangkangkung, Bojong, Bringkeng, Grugu, Babakan, Ujungmanik, Kawunganten Lor (Kecamatan Kawunganten). Warga desa-desa inilah yang sebagian sudah mengonsumsi air rawa. Menyusul kemudian desa-desa Cinangsi (Kecamatan Gandrungmangu). Selain itu juga desa Bulupayung, Purwodadi, Cimrutu, Sidamukti, Rawa Apu (Kecamatan Patimuan), Panikel, Ujunggagak (Kecamatan Kampung Laut), Binangun, Bantarsari, Bulaksari (Kecamatan Bantarsari), Kaliwungu dan Bumireja (Kecamatan Kedungreja). "Kemungkinan jumlahnya akan terus bertambah, karena kekeringan belum mencapai puncaknya. Seperti tahun-tahun sebelumnya, jumlah desa yang kekeringan mencapai puluhan dari total keseluruhan jumlah desa yang ada di Cilacap sebanyak 284," kata Kabag Kesra Setda Cilacap, Sumaryo. Data yang ada menyebutkan, kantong desa kekeringan berada di 17 kecamatan. Wilayah ini sebagian besar juga merupakan langganan bencana banjir dan tanah longsor. Mayoritas berada di wilayah Cilacap Barat. Untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat di daerah kekeringan, hingga Rabu pagi, Pemkab Cilacap mengirimkan bantuan air bersih sebanyak 226 tangki. [WMO/M-11] Post Date : 18 Juni 2008 |