|
SUMEDANG, (PR). Puluhan warga Desa Cibeureum Wetan dan beberapa desa sekitar kaki Gunung Tampomas, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jumat (16/9), mendatangi gedung DPRD Sumedang. Warga yang bernaung dalam Forum Peduli Lingkungan Tampomas (Pelita) menyampaikan protes terhadap perluasan tempat pembuangan sampah akhir (TPSA) di kaki gunung tersebut. Mereka meminta projek perluasan lahan TPSA, segera dihentikan. Mereka juga menuntut Pemkab Sumedang menutup TPSA dan lokasi-lokasi galian C, serta mereklamasi bekas-bekas lahan galian itu. "Dampak buruknya banyak sekali. Misalnya, penurunan debit dan kualitas air bersih. Kami juga sering kali terganggu oleh bau tak sedap dari truk-truk pengangkut sampah yang setiap hari mondar-mandir," ujar Uca Sutisna (50) salah seorang warga Desa Cibeureum Wetan. Pengunjuk rasa juga sempat mengemukakan kekesalan karena daerahnya juga sering dijadikan tempat pembuangan tinja dari mobil penyedot tinja warga perkotaan dan limbah pabrik. Menyikapi aksi itu, pihak DPRD Sumedang, mengajak 10 wakil masyarakat, untuk menyampaikan aspirasi serta berdialog di ruang kerja Ketua DPRD Sumedang. Pertemuan itu langsung dihadiri Ketua DPRD Sumedang Taufik Gunawansyah, S.I.P., Bupati Sumedang H. Don Murdono, S.H., M.Si., beserta ketua dan beberapa anggota komisi D DPRD. Usai pertemuan, Bupati H. Don Murdono, kepada wartawan mengatakan, perluasan TPSA sementara ini akan dihentikan dulu. "Tadi saya telah meminta, backhoe (alat berat) di projek perluasan TPSA mulai hari ini diturunkan, karena ada masalah. Untuk mencari solusi atas masalah-masalah di desa itu, saya serahkan untuk dirembukkan di tingkat bawah, antara pemerintah desa dengan masyarakatnya," katanya.(A-91) Post Date : 17 September 2005 |