|
WATAMPONE -- Sebagian warga Desa Cenrana, Kecamatan Cenrana, Bone, beberapa bulan terakhir terpaksa mengonsumsi air sungai. Ini mereka lakukan dampak dari krisis air bersih. A Nurbaedah, salah seorang warga Desa Cenrana yang ditemui di sela-sela aksi Forum Perempuan Bone, di Kantor DPRD Bone, Selasa, 3 Oktober kemarin, mengungkapkan bahwa banyak warga yang sakit. Ini terjadi lantaran mereka mengonsumsi air sungai yang sudah tercemar. Kadar zat besinya tinggi. Beberapa penyakit yang timbul, antara lain: gatal-gatal dan diare. Menurut Nurbaedah, warga khawatir kondisi itu akan menimbulkan korban. Dia mengatakan bahwa di desanya tersebut hingga saat ini memang belum tersentuh PDAM. Warga hanya mengandalkan air sumur untuk dikonsumsi. Namun memasuki musim kemarau seperti sekarang, sumur warga kering. Untuk memenuhi kebutuhan air, warga terpaksa mengambil air dari Sungai Cenrana. Sebagian memilih membeli dari penjual keliling. Nurbaedah menambahkan, krisis air bersih yang dialami warga setempat, terjadi setiap tahun. Namun hingga saat ini, pemerintah belum memberikan perhatian untuk membantu mengatasi krisis air bersih tersebut. Tidak hanya di Desa Cenrana yang kesulitan air bersih. Beberapa warga di Kelurahan Cellu, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Bone, juga mengalami hal yang sama. Namun warga di kelurahan ini masih beruntung, karena masih ada sumur warga yang belum kering. Sumber : (sah) Post Date : 04 Oktober 2006 |