Purwakarta, Kompas - Warga Kampung Parakanceuri, Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, membutuhkan bantuan air bersih. Longsor yang melanda pada Jumat malam lalu memutus saluran air bersih untuk sedikitnya 90 keluarga.
Nana Rohana (30), warga Kampung Parakanceuri, Senin (15/2), mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan minum, memasak, mandi, dan mencuci, sebagian warga meminta air bersih dari Adin (75), warga setempat. Adin memiliki saluran air pribadi dari mata air Cijiwa. Sebagian menggunakan air sungai dan selokan yang keruh.
Longsor memutus saluran air dari tiga sumber air, yakni Ciguluguk, Cijiwa, dan Cibeutreunget. Pipa-pipa penyalur terputus dan tertimbun material longsoran, seperti tanah, batu, serta batang pohon dan tanaman tumbang. Akibatnya, bak penampung tidak terisi.
Bak penampung yang dikelola desa menyuplai air bersih untuk 90 keluarga. Mata air terbesar, yakni Ciguluguk, menyuplai air ke bak tersebut untuk didistribusikan melalui pipa berdiameter kurang dari 5 inci ke rumah penduduk.
Menurut Adin (75), pemerintah daerah menyalurkan dua tangki air bersih, Sabtu lalu. Warga juga swadaya menambah satu tangki untuk memenuhi kebutuhan. Namun, mulai Minggu pagi, belum ada bantuan air bersih lagi.
Kepala Desa Pusakamulya Sudirman menyebutkan, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dan Kepala Dinas Bina Marga Purwakarta Hadiyat yang meninjau lokasi longsor, Sabtu lalu, berkomitmen membantu perbaikan infrastruktur yang rusak. Salah satu yang dinilai mendesak untuk diperbaiki adalah saluran air bersih.
Selain memutus saluran air, longsor juga menimbun 17,7 hektar sawah, kebun, dan ladang warga. Material longsor juga menghanyutkan rumah panggung milik Yahya (62) di tepi Sungai Cilamaya yang dikosongkan penghuninya beberapa menit sebelum longsor terjadi. Minggu malam, sebagian warga masih mengungsi ke kampung tetangga. (mkn)
Post Date : 16 Februari 2010
|