Warga Butuh Air Bersih

Sumber:Pikiran Rakyat - 08 Januari 2010
Kategori:Air Minum

SOREANG, (PR).- Sebagian warga Kec. Rancaekek, Kab. Bandung, mulai mengeluhkan ketersediaan air bersih pascabanjir bandang, Kamis (7/1). Sejumlah warga juga mulai terserang penyakit pascabanjir, seperti gatal-gatal.

Idah Rosidah (52), warga RT 5 RW 6, Kampung Bojongjati, Desa Bojongloa, Kec. Rancaekek mengatakan, sejak banjir surut sekitar pukul 2.00 WIB kemarin, air sumur menjadi keruh dan tidak bisa lagi dikonsumsi.

"Biasanya airnya bening dan bisa diminum, sekarang harus beli air mineral," ujar Idah. Ia juga mengeluhkan penyakit gatal-gatal akibat terlalu lama terendam air bercampur lumpur yang sempat menggenangi rumahnya hingga dua meter. Hal yang sama dikeluhkan warga Kampung Bojongpulus, Desa Bojongloa, Iman (51).

Camat Rancaekek Meman Nurjaman ketika ditemui di kantor Kecamatan Rancaekek, Jln. Raya Rancaekek-Majalaya, Kamis (7/1) mengatakan, ia sudah meminta bantuan berupa suplai air bersih dari PDAM. "Kami sudah meminta bantuan secara resmi melalui Satkorlak Kab. Bandung agar bisa diteruskan ke PDAM," ujarnya.

Ia berharap, bantuan berupa sembako dan air bersih bisa dilakukan secara optimal. "Bagi warga yang punya sumur bor tidak ada masalah, tetapi untuk sumur gali airnya keruh karena banyak yang terendam," kata Meman.

Seperti diketahui, banjir menggenangi enam desa di Kec. Rancaekek. Tiga desa yang terkena dampak terbesar yaitu Desa Bojongloa, Rancaekek Wetan, dan Rancaekek Kulon yang tergenang karena luapan Sungai Cikeruh.

Sementara meluapnya Sungai Cimande dan Cikijing menyebabkan banjir menggenangi tiga desa, yaitu Desa Linggar, Haurpugur, dan Sukamulya. Banjir mulai menggenang Rabu (6/1) pukul 16.00 WIB dengan kedalaman antara 20-150 cm.

Sejumlah warga kemarin mulai membersihkan rumah mereka. "Susah membersihkannya karena lumpurnya tebal," kata Ina (35), warga Kec. Rancaekek Kulon. Meski begitu, di Kampung Bojongjati dan Bojongpulus di Desa Bojongloa, banjir masih belum sepenuhnya surut.

Puskesmas terendam

Sementara itu, pelayanan kesehatan di unit rawat jalan Puskesmas dengan Tempat Perawatan (DTP) Rancaekek di Jln. Raya Rancaekek-Majalaya sempat terganggu, Kamis (7/1). "Banjir menggenangi bangunan untuk rawat jalan, sedangkan gedung rawat inap dan UGD tidak sehingga pelayanan seluruhnya dialihkan ke gedung rawat inap," tutur Kabag Tata Usaha Puskesma DTP Rancaekek Usep Suparwan.

Akibat kejadian itu, kemarin pagi petugas puskesmas disibukkan dengan aktivitas membersihkan bangunan yang terkena banjir. "Untuk pelayanan hari ini (kemarin- red.) posko kesehatan hanya dipusatkan di unit rawat inap, sedangkan puskesmas keliling akan dilakukan mulai besok (hari ini-red.)," kata Usep. Persediaan makanan pendamping ASI dan obat-obatan dalam keadaan aman karena tersimpan di unit rawat inap.

Kepala Dinas Kesehatan Kab. Bandung Ahmad Kustijadi mengatakan, pemberian bantuan kaporit dan lisol untuk korban banjir bandang akan dilakukan mulai hari ini (8/1). "Tadi kami survei warga-warga yang membutuhkan kaporit dan lisol. Setelah banjir surut baru kita akan distribusikan untuk mengantisipasi penyakit pascabanjir," kata Ahmad. (A-175)



Post Date : 08 Januari 2010