|
Wonosari (Media) Warga Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), memborong air bersih untuk persediaan selama Lebaran. Pembelian air di daerah kekeringan itu mencapai dua kali lipat dari biasanya. Warga melakukan hal itu karena saat Lebaran banyak keluarga mereka yang datang sehingga kebutuhan air di setiap keluarga meningkat. Karena itu mereka harus menambah anggaran untuk pembelian air hingga 100%. Yulianingsih, 33, warga Dusun Trucuk, Desa Karangasem, Kecamatan Paliyan, yang biasanya hanya membeli satu tangki berisi 5.000 liter, kemarin membeli dua tangki sekaligus. ''Lebaran pasti banyak saudara yang mudik sehingga butuh air lebih banyak,'' katanya. Hal senada dikatakan Suprapto, tetangga Yuli, yang keluarganya telah memenuhi bak penampungan air untuk menyambut Lebaran. Karena itu dia harus menambah anggaran air hingga dua kali lipat. ''Biasanya satu tangki seharga Rp80 ribu bisa dipakai untuk tiga minggu. Sekarang saya membeli dua tangki dan paling-paling hanya dua minggu akan habis. Tetapi tidak apa-apa, daripada Lebaran kebingungan soal air,'' ujar Suprapto. Kepala Kantor Informasi dan Komunikasi Gunung Kidul CB Supriyanto mengakui permintaan air menjelang Lebaran ini meningkat. Bahkan pihaknya harus mengerahkan 18 unit truk tangki, atau hampir dua kali lipat jika dibandingkan pada hari-hari biasa. ''Pada hari biasa satu truk tangki cukup mengedrop air 2 sampai 3 kali per hari. Kini bisa mencapai 4 hingga 5 kali,'' katanya. Menurut Supriyanto, Bupati Bantul Suharto secara khusus telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran untuk memberi perhatian khusus terhadap ketersediaan air selama Lebaran. ''Bupati meminta jangan sampai saat Lebaran ada masyarakat kesulitan air.'' Sementara itu, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Gunungkidul juga telah mengantisipasi peningkatan kebutuhan air ini dengan menambah satu pompa lagi di Seropan sehingga kini jumlahnya menjadi 6 pompa. ''Penambahan pompa ini bukan hanya untuk memenuhi konsumen yang sekarang ada, tetapi sebagai antisipasi Lebaran karena akan banyak pemudik dan kebutuhan air meningkat tajam. Bahkan, sekarang permintaan pemasangan sambungan baru ke rumah meningkat,'' kata Direktur Umum PDAM Wonosari Isnawan Febrianto. Di Surabaya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menggelar pasar murah guna membantu warga miskin untuk mendapatkan kebutuhan pokok barang menjelang Lebaran. Pasar murah tahap awal digelar serentak di sejumlah kawasan di Surabaya dan dibuka oleh Gubernur Imam Utomo di lapangan Putroagung. ''Pasar murah ini diharapkan bisa menolong warga miskin yang kesulitan membeli sembako (sembilan kebutuhan pokok) akibat kenaikan harga,'' katanya, kemarin. Untuk penyelenggaraan pasar murah itu Pemprov Jatim mengeluarkan dana sebesar Rp3,3 miliar. ''Dana itu sebagai subsidi sehingga sembako yang dijual bisa lebih murah,'' kata Gubernur. Di Jatim, kenaikan harga kebutuhan pokok memang kembali terjadi menjelang Lebaran, antara lain di Kabupaten Tuban. Kebutuhan yang harganya melonjak di sejumlah pasar tradisional di antaranya beras, tepung terigu, dan bumbu dapur.(AZ/FL/YK/N-1) Post Date : 09 Oktober 2007 |