Warga Bonang Kesulitan Air

Sumber:Suara Merdeka - 08 Oktober 2011
Kategori:Air Minum

DEMAK- Ribuan  warga dan petani di Kecamatan Bonang kesulitan mendapat air bersih beberapa waktu ini.  Kondisi tersebut dikarenakan  sumber mata air berupa  sungai maupun  sumur  tak mampu memenuhi kebutuhan penduduk.  Menurut penuturan sejumlah kades di Bonang  kepada Suara Merdeka Jumat (7/10),  sungai-sungai  yang membelah kecamatan bagian utara Demak ini, sekarang dipenuhi lumpur  sehingga airnya tak bisa diandalkan.

Warga saat ini sangat membutuhkan bantuan  air untuk kepentingan irigasi maupun MCK. ’’Selain ada yang tinggal menyisakan lumpur sebagian sungai airnya juga kering sehingga tak memungkinkan menyuplai air baku.  Kami  meminta Pemkab secepatnya turun tangan membantu kesulitan petani dan masyarakat,’’ keluh  Kades Jatirogo H Suyudi disela-sela memantau volume air Bendung Karet Kali Jajar bersama rombongan kades dari beberapa desa.  

Bendung Karet Kali Jajar  merupakan sumber utama pasokan irigasi dan air baku di Kecamatan Bonang.  Sejumlah kades pun mengaku nglokro melihat kenyataan kondisi bendung yang terus menyusut dan tak sepenuhnya bisa dimanfaatkan pertanian dan air baku. ’’Padahal kami saat ini sedang membutuhkan air untuk musim tanam (MT) I Oktober-Maret. Kalau tidak ada air jelas rencana tanam warga pun mundur,’’ ujar Kades Serangan H Darsono.

Menurutnya petani di Desa Serangan membutuhkan sistem irigasi dari bendung karet. Alhasil petani yang sedang menyemaikan benih padi itu  terancam merugi apabila musim tanam mundur.  Mereka rugi karena benih yang disemaikan mati sebelum bisa bercocok tanam. Selain  irigasi, warga juga kesulitan air bersih.

Ribuan

Keluhan senada dikemukakan Kades Bonangrejo Asnawi dan Kades Poncoharjo H Sutrisno. Disebutkan apabila di total secara keseluruhan penduduk di kawasan Bonang yang kesulitan air mencapai ribuan orang.

Sedikitnya 10 desa di Bonang saat ini kekeringan sehingga butuh perhatian Pemkab agar kesulitan air dapat teratasi.  ’’Kami juga sudah mengirim surat resmi permohonan bantuan air kepada Bupati. Namun sepertinya belum ada respon,’’ tambah Asnawi.

Pihaknya sekaligus perlu mendesak pintu air Bendung Kalijajar yang ada di Kelurahan Kadilangu Kecamatan Kota Demak  dibuka untuk kepentingan petani. Pintu tersebut saat ini tak kunjung dibuka meski kondisi irigasi di hilir memprihatinkan.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Demak Ir Wibowo membenarkan air irigasi untuk kepentingan  pertanian volumenya sangat kecil. Pihaknya juga khawatir petani akan kesulitan bercocok tanam tanpa air mencukupi. Dinas sebagai langkah awal akan berkoordinasi dengan pihak  Balai Besar dan PSDA Jateng untuk bisa memberikan suplai air mencukupi di Kabupaten Demak.

’’Kami terus berupaya agar volume air dari jaringan Waduk Kedungombo digelontor sebanyak-banyaknya. Sebab kalau tidak petani di Demak akan merugi. Dinas sekaligus akan meminta pintu air Sungai Jajar di Kadilangu yang menjadi sumber utama irigasi pertanian di Bonang dibuka lebar-lebar,’’ ujar Wibowo.

Adapun Kabag Kesra Pemkab Demak H Zainudin menyatakan anggaran pengedropan air bersih yang dialokasikan untuk membantu warga sudah habis. Kendati demikian pihaknya  tetap akan  mengupayakan menggandeng pihak-pihak di luar Pemkab yang berkeinginan memberikan bantuan bagi warga yang kesulitan air bersih. 

’’Kami akan upayakan untuk berkoordinasi dengan sejumlah instansi agar kesulitan air bersih yang dialami warga di Kecamatan Bonang bisa diatasi,’’ ujar dia. (H41-14)



Post Date : 08 Oktober 2011