DEMAK- Ribuan warga dan petani di Kecamatan Bonang kesulitan mendapat air bersih beberapa waktu ini. Kondisi tersebut dikarenakan sumber mata air berupa sungai maupun sumur tak mampu memenuhi kebutuhan penduduk. Menurut penuturan sejumlah kades di Bonang kepada Suara Merdeka Jumat (7/10), sungai-sungai yang membelah kecamatan bagian utara Demak ini, sekarang dipenuhi lumpur sehingga airnya tak bisa diandalkan.
Warga saat ini sangat membutuhkan bantuan air untuk kepentingan irigasi maupun MCK. ’’Selain ada yang tinggal menyisakan lumpur sebagian sungai airnya juga kering sehingga tak memungkinkan menyuplai air baku. Kami meminta Pemkab secepatnya turun tangan membantu kesulitan petani dan masyarakat,’’ keluh Kades Jatirogo H Suyudi disela-sela memantau volume air Bendung Karet Kali Jajar bersama rombongan kades dari beberapa desa.
Bendung Karet Kali Jajar merupakan sumber utama pasokan irigasi dan air baku di Kecamatan Bonang. Sejumlah kades pun mengaku nglokro melihat kenyataan kondisi bendung yang terus menyusut dan tak sepenuhnya bisa dimanfaatkan pertanian dan air baku. ’’Padahal kami saat ini sedang membutuhkan air untuk musim tanam (MT) I Oktober-Maret. Kalau tidak ada air jelas rencana tanam warga pun mundur,’’ ujar Kades Serangan H Darsono.
Menurutnya petani di Desa Serangan membutuhkan sistem irigasi dari bendung karet. Alhasil petani yang sedang menyemaikan benih padi itu terancam merugi apabila musim tanam mundur. Mereka rugi karena benih yang disemaikan mati sebelum bisa bercocok tanam. Selain irigasi, warga juga kesulitan air bersih.
Ribuan
Keluhan senada dikemukakan Kades Bonangrejo Asnawi dan Kades Poncoharjo H Sutrisno. Disebutkan apabila di total secara keseluruhan penduduk di kawasan Bonang yang kesulitan air mencapai ribuan orang.
Sedikitnya 10 desa di Bonang saat ini kekeringan sehingga butuh perhatian Pemkab agar kesulitan air dapat teratasi. ’’Kami juga sudah mengirim surat resmi permohonan bantuan air kepada Bupati. Namun sepertinya belum ada respon,’’ tambah Asnawi.
Pihaknya sekaligus perlu mendesak pintu air Bendung Kalijajar yang ada di Kelurahan Kadilangu Kecamatan Kota Demak dibuka untuk kepentingan petani. Pintu tersebut saat ini tak kunjung dibuka meski kondisi irigasi di hilir memprihatinkan.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Demak Ir Wibowo membenarkan air irigasi untuk kepentingan pertanian volumenya sangat kecil. Pihaknya juga khawatir petani akan kesulitan bercocok tanam tanpa air mencukupi. Dinas sebagai langkah awal akan berkoordinasi dengan pihak Balai Besar dan PSDA Jateng untuk bisa memberikan suplai air mencukupi di Kabupaten Demak.
’’Kami terus berupaya agar volume air dari jaringan Waduk Kedungombo digelontor sebanyak-banyaknya. Sebab kalau tidak petani di Demak akan merugi. Dinas sekaligus akan meminta pintu air Sungai Jajar di Kadilangu yang menjadi sumber utama irigasi pertanian di Bonang dibuka lebar-lebar,’’ ujar Wibowo.
Adapun Kabag Kesra Pemkab Demak H Zainudin menyatakan anggaran pengedropan air bersih yang dialokasikan untuk membantu warga sudah habis. Kendati demikian pihaknya tetap akan mengupayakan menggandeng pihak-pihak di luar Pemkab yang berkeinginan memberikan bantuan bagi warga yang kesulitan air bersih.
’’Kami akan upayakan untuk berkoordinasi dengan sejumlah instansi agar kesulitan air bersih yang dialami warga di Kecamatan Bonang bisa diatasi,’’ ujar dia. (H41-14)
Post Date : 08 Oktober 2011
|