Warga Bogor Minta PDAM Profesional

Sumber:Suara Pembaruan - 16 Juni 2008
Kategori:Air Minum

[BOGOR] Warga Kabupaten dan Kota Bogor meminta Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) tidak menaikkan tarif sebelum memberikan pelayanan lebih profesional dan optimal kepada pelanggannya. 

Sejumlah warga kepada SP, Senin (16/6) menyebutkan, bila PDAM Kabupaten Bogor tetap menaikkan tarif air bersih menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), maka mereka akan menuntut pelayanan yang lebih baik lagi.

"Perbaiki dulu pelayanan baru pihak PDAM Kabupaten Bogor dapat menaikkan tarif air," ujar Maya Rosmayasari (38), ibu rumah tangga warga Perumahan Bukit Ciomas Asri, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.

Ibu dua putra ini menilai, pelayanan PDAM selama saat ini buruk. Setiap hujan di wilayah Kecamatan Ciomas, air minum berwarna kecoklatan. "Ini menandakan saluran pipa jaringan PDAM itu ada yang bocor, sehingga air hujan yang meresap ke tanah masuk ke dalam saluran pipa," ujar Maya.

Mahdizar (45), warga Sindangbarang, Kabupaten Bogor menambahkan, meteran air minum pun selalu tidak tepat saat membayar air. Seharusnya, setiap enam bulan atau setahun sekali meteran air minum itu ditera ulang sehingga tidak salah hitung.

Humas PDAM Kabupaten Bogor, Dayen mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menaikkan tarif air minum bagi sebanyak 111.000 pelanggannya yang tersebar di Kabupaten Bogor. Pihak PDAM Kabupaten Bogor kini sedang melakukan pergantian jajaran direksi.

"Mungkin setelah terpilih dan dilantik Direktur Utama PDAM Kabupaten Bogor yang baru, kami akan menaikkan tarif air minum untuk pelanggannya ", ujar Dayen.

Henry Darwin, Kepala Produksi Air Minum PDAM Kota Bogor mengatakan, kenaikan tarif sebesar 10 persen beberapa waktu lalu oleh PDAM Kota Bogor merupakan bentuk penyesuaian inflasi demi keberlangsungan perusahaan air minum. Tapi kenaikan kali itu dibarengi peningkatan pelayanan terhadap para pelanggan yang saat ini berjumlah sekitar 70.000 lebih.

Tidak Naik

Berbeda dengan Jakarta, Kabupaten Tangerang, dan Bogor, PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang memastikan tahun ini tidak akan menaikkan tarif karena tidak mau membebani masyarakat.

Humas PDAM Tirta Benteng, Indra Setiawan, Senin (16/6), menegaskan, mereka memahami kondisi masyarakat yang sudah sangat terbebani dengan kenaikan BBM. Meskipun tidak naik bukan berarti mereka akan mengurangi pelayanan. Untuk pemasangan baru misalnya, mereka memang tidak akan menambah pelanggan baru karena kapasitas air terpasang sebesar 370 liter per detik sudah habis untuk kebutuhan 16.000 pelanggan. Jika ditambah pelanggan baru, dikhawatirkan pelayanan pelanggan yang sudah ada akan terganggu.

Untuk tarif air pelanggan di Kota Tangerang saat ini dikenakan Rp 2.775 per kubik. Tarif ini sudah berlaku sejak tahun 2006. "Harusnya tiap dua tahun ada kenaikan tarif untuk penyesuaian harga tetapi tahun ini tidak diberlakukan," katanya.

Haji Jamal, pelanggan PDAM TKR yang bertempat tinggal di Jalan Sukamanah Jaya Kelurahan Sukasari Kecamatan Tangerang, Senin pagi mengatakan, sebelum kenaikan PDAM TKR harus membenahi dulu pelayanan kepada pelanggan. [126/132]



Post Date : 16 Juni 2008