Warga Blokagung Kekurangan Air Bersih

Sumber:Jawa Pos - 02 November 2009
Kategori:Air Minum

BANYUWANGI - Warga Dusun Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, kini resah. Warga yang ada di daerah ini, saat ini tengah dilanda krisis air bersih. Sumur milik warga, hampir semua kering karena musim kemarau dan matinya aliran sungai.

Untuk mandi dan mencuci, warga harus pergi ke Sungai Kalibaru yang berjarak sekitar 100 meter dari kampungnya. Sedang untuk kebutuhan memasak, harus bersabar dengan menunggu air rembesan yang cukup kecil di sumur rumahnya. "Warga yang kekurangan air bersih ini, sudah hampir sebulan," cetus Marzuki, warga Dusun Blokagung, Desa Karangdoro.

Warga dikampungnya yang kekurangan air bersih ini, lanjut Marzuki, selalu terjadi setiap musim kemarau tiba, atau saat aliran sungai mati. Padahal, air ini menjadi kebutuhan pokok. "Sekarang ini sumur milik warga habis semua, dan ini membuat warga resah," katanya.

Untungnya, masih kata dia, Sungai Kalibaru yang menjadi pembatas antara Dusun Blokagung, Desa Karangdoro dengan Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, aliran airnya tidak pernah mati. "Warga mandinya di sungai, tapi harus gantian dengan para santri Pondok Darussalam," cetus warga yang tinggal di sebelah barat komplek pondok pesantren Darussalam, Blokagung ini.

Kekurangan air karena musim kemarau ini, juga menimpa lingkungan komplek Pesantren Darussalam. Para santri yang jumlahnya sekitar 3.200 orang ini, sebagian besar juga mandi dan mencuci di sungai. "Yang mandi dan mencuci ini, santri laki-laki dan perempuan," sebut Bastomi, salah satu pengurus Pondok Pesantren Darussalam.

Di lingkungan pesantren, jelas dia, sebenarnya ada empat kolam yang disediakan untuk kepentingan para santri. Tapi pada musim kemarau seperti saat ini, kolamnya juga kekurangan air. "Kita sudah sediakan mesin sedot air dari sungai ke kolam pesantren, tapi masih tidak mampu," ungkap pengurus yang membidangi masalah pengairan pesantren ini.

Mandi di sungai, terutama bagi kalangan santri perempuan, imbuh Bastomi, sebenarnya cukup rawan. Apalagi, kegiatan di pesantren yang dimulai sejak pagi hingga malam berlangsung cukup padat. Dan ini, membuat para santri itu sering terburu-buru. "Kalau pagi dan sore, santri putri yang mandi di sungai ini sampai antri panjang," paparnya.

Pesantren Darussalam dengan santri sekitar 3.200 orang, masih kata dia, memang harus memiliki sumber air khusus. Dan ini, yang sampai saat ini belum berhasil dituntaskan. "Pesantren sudah membuat sumur bor sendiri, tapi masih tidak mampu memenuhi para santri yang jumlahnya ribuan ini," cetusnya.

Kepala Desa (Kades) Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Katiman T Ariyanto saat dikonfirmasi mengakui kalau warganya yang ada di Dusun Blokagung, kini tengah kesulitan mendapatkan air. "Setiap musim kemarau, warga Blokagung selalu kekurangan air," katanya saat ditemui koran ini di rumahnya kemarin.

Dari tiga dusun yang ada di Desa Karangdoro yakni Dusun Karangdoro, Sumberagung, dan Blokagung, jelas dia, Dusun Blokagung ini jumlah penduduknya paling padat. Apalagi di daerah itu, sebut dia, ada Pondok Pesantren Darussalam yang santrinya mencapai ribuan. "Warga dan para santri, saat ini memang bingung kekurangan air," paparnya.(abi)



Post Date : 02 November 2009