|
KENDAL- Masyarakat di Desa Bendosari Kecamatan Plantungan, Kendal sangat berharap pembangunan jaringan air bersih dari mata air ''Wadas Pecah'' segera terealisir. Pasalnya, pembangunan jaringan air bersih yang menelan dana Rp 1,3 miliar tersebut dinilai telah melewati jadwal rencana kerja. Kukuh Kundarto, tokoh masyarakat desa setempat menjelaskan, proyek pembangunan yang nantinya bertujuan untuk menyediakan air bersih bagi warga Desa Bendosari dan desa-desa sekitarnya itu mulai dikerjakan pada 19 Juli 2007. ''Mengacu surat kontrak antara pelaksana pekerjaan dengan DPU Dirjen SDA Balai Besar wilayah sungai Pamali Juana di Semarang, dijelaskan, pembangunan jaringan air bersih itu dimulai pada 19 Juli 2007, serta akan selesai pada 15 Desember ini,'' katanya, kemarin. Didampingi Ketua LSM MPPH Kendal Chumaedi, dia mengungkapkan, nomor surat perjanjian kerja tersebut adalah KU.08.08.PAB.BBWSPJ/06. ''Dari hasil survei yang telah kami lakukan di lapangan, hingga Senin (17/12) pekerjaan pembangunan tersebut belum bisa diwujudkan. Masih banyak pipa jaringan air, yang belum tersambung ke sebuah bak yang berfungsi sebagai tandon air.'' Temuan lainnya, imbuh Chumaedi, banyak jaringan pipa yang belum ditanam atau ditimbun tanah. ''Cukup banyak pipa-pipa paralon warna hitam untuk mengalirkan air bersih, yang belum terpasang dan berserakan di sejumlah pekarangan rumah milik warga.'' Kedalaman Jaringan Pipa Lebih lanjut dia mengemukakan, warga setempat sangat berharap pekerjaan dapat diselesaikan secepatnya. Sebab, dengan terealisasinya pembangunan jaringan air bersih yang dilengkapi sebuah tandon air itu, warga dapat menikmati kemudahan memenuhi air bersih untuk sehari-hari. ''Kami juga mendapat temuan adanya jaringan pipa yang telah dipendam di tanah, namun penanamannya dinilai tidak sesuai bestek. Sebab, dalam aturan yang ada jaringan pipa ditanam di berkedalaman sekitar 60 cm. Dari hasil cek di lapangan, diketahui ada jaringan pipa yang hanya ditanam di tanah berkedalaman 30 cm,'' tandas Kukuh. Dia menambahkan, pengerjaan proyek tersebut sebagian melibatkan tenaga kerja dari warga setempat, khususnya tenaga galian pipa. ''Lantaran kedalaman galian hanya separo dari rencana awal, maka setiap tenaga kerja hanya memperoleh upah sehari Rp 1.500 per orang. Setiap tenaga kerja mestinya mendapat bayaran Rp 3 ribu per hari.'' Masyarakat Desa Bendosari sebenarnya merasa bersuka cita dengan adanya proyek pembangunan air bersih di daerahnya itu, lanjut dia. ''Mereka akan semakin ber suka cita, jika pekerjaan itu segera dapat diselesaikan.'' (G15-16) Post Date : 18 Desember 2007 |