|
CILACAP, KOMPAS - Warga di sejumlah wilayah rawan kekeringan di Kabupaten Cilacap dan Banyumas, Jawa Tengah, mulai bergantung pada bantuan air bersih dari pemerintah. Camat Patimuan Suharyanto, Jumat (13/7), mengatakan, musim kemarau yang terjadi sejak pertengahan Mei lalu mengakibatkan sumur sebagai sumber air warga mengering. Kepala Desa Ujungmanik, Kecamatan Kawunganten, Supardan mengatakan, persediaan tandon air hujan yang disimpan warga sejak musim hujan lalu juga sudah habis. Menurut dia, warga yang mampu masih bisa membeli air isi ulang. Namun, yang tidak mampu harus mencari hingga ke desa tetangga dengan jarak mencapai 5 kilometer. Warga sudah mencoba menggali sumur pantek, tetapi airnya asin dan tidak layak minum. Ketergantungan terhadap bantuan air bersih juga dialami warga Desa Kasegeran, Kecamatan Cilongok, Banyumas. Kades Kasegeran Saifudin mengatakan, bantuan air bersih saat ini didistribusikan tiga hari sekali. Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Wasi Ariyadi menjelaskan, pihaknya telah mendistribusikan 27 tangki air atau setara 108.000 liter untuk warga enam desa di Kecamatan Patimuan, yakni Cimrutu, Purwodadi, Rawa Apu, Sidamukti, Bulupayung, dan Patimuan. Kepala BPBD Banyumas Yunianto mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan Badan Koordinasi Wilayah III Jawa Tengah menyiapkan 1.100 tangki air bersih kapasitas 4.000 liter. (GRE) Post Date : 14 Juli 2012 |