Warga Berbondong-bondong Ambil Air Sungai

Sumber:Suara Merdeka - 08 Oktober 2007
Kategori:Air Minum
DEMAK- Kekurangan air bersih yang dirasakan sejumlah desa di Kabupaten Demak cukup memprihatinkan. Apalagi, pelayanan PDAM ikut terganggu menyusul kecilnya debit air di Sungai Jajar yang menjadi satu-satunya penyuplai air baku perusahaan tersebut.Karena itulah, begitu sungai-sungai irigasi mendapat gelontoran air dari Waduk Kedungombo, ratusan warga dari berbagai desa berbondong-bondong untuk mengambil air dengan jerigen.

Pemandagan itu terlihat di Sungai Karanganyar yang berbatasan dengan Kabupaten Kudus. Kemudian di Sungai Pelayaran Timur dari Kecamatan Gajah hingga Trengguli, Wonosalam. Warga yang sebagian mengendarai sepada onthel dan becak itu mengambil air dengan beberapa jerigen.

Seperti yang terlihat di Sungai Trengguli. Puluhan warga dari Desa Raji, Desa Dondong yang jaraknya sekitar empat kilometer dari lokasi itu mengambil air dengan jerigen karena di daerahnya sudah satu bulan lebih kekurangan air. Kekurangan itu bukan hanya untuk kebutuhan irigasi tetapi juga untuk mandi dan mencuci.

Cukup Menyiksa

Seorang di antara mereka, Yulianto (38) mengaku kekurangan air bersih yang selama ini dirasakan cukup menyiksa. Sebab, setiap hari dipusingkan mencari air untuk mencuci dan mandi. Sementara untuk minum, terpaksa membeli dari air isi ulang.

Oleh karenanya, ketika diberi tahu sungai di Trengguli dialiri air, ia bersama warga lain berbondong-bondong mengambil air di situ. Terlebih ada informasi yang menyebutkan di sungai itu hanya mengalir untuk waktu singkat. ''Mumpung sungai dialiri dan ada air cukup banyak, kalau aliran dihentikan lagi bisa kesulitan,'' katanya sambil menenggalamkan jerigen di sungai agar terisi penuh.

Ia dibantu rekannya, Suharto (34) membawa sejumlah jerigen dengan becak. Sejak pagi hingga sore hari, masih terdapat puluhan warga yang mengambil air tersebut untuk di bawa pulang. Kelangkaan air bersih yang terjadi di Demak belum bisa teratasi. Pemkab kesulitan melakukan droping karena ketersediaan air di daerahnya sangat kecil. Bahkan PDAM tak lagi menyanggupi, setelah pasokan air baku di Sungai Jajar menipis.

Sementara itu Sekretaris Komisi B DPRD Demak, Muchlasin SE menyarankan kepada Pemkab Demak untuk mengkomunikasikan persoalan kekurangan air bersih dengan pemerintah provinsi. Termasuk mencari jalan keluar agar pasokan air di Sungai Jajar bisa terselesaikan.

''Saya mendengar Pemkab sudah mengajukan surat kepada Gubernur dan Dinas PSDA agar dicarikan solusi persoalan air di Demak. Saya pikir komunikasi ini harus lebih intensif supaya segera terselesaikan,'' katanya. (H1-16)



Post Date : 08 Oktober 2007