|
TAPANULI TENGAH – Warga di Kecamatan Barus,Kabupaten Tapanuli Tengah selama sepekan terakhir kesulitan mendapatkan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Nauli. Beberapa warga Barus terpaksa membeli air bersih seharga Rp2.500 per jeriken untuk kebutuhan masak. Sedangkan untuk mandi, cuci, dan kakus (MCK),warga terpaksa memanfaatkan air sungai Aek Sirahar. “Beberapa minggu terakhir ini kami kembali kesulitan untuk mendapat air bersih dari PDAM Mual Nauli unit Barus. Untuk mandi dan cuci kami terpaksa pergi jauh ke sungai Aek Sirahar di Desa Kampung Mudik maupun Desa Gabungan Hasang yang berjarak 5-10 km,“ katawargaBarus, R Matondang,51. Menurut Matondang, kesulitan air bersih ini terjadi disebabkan kebocoran di bak penampungan air PDAM di Desa Sibintang,Kecamatan Sosorgadong. Ditambah musim kemarau sedang berlangsung.Untuk memenuhi kebutuhan air bersih keluarganya, dia harus mengeluarkan uang Rp20.000 per hari. Tahmar Hutabarat, 35, meminta Pemkab Tapteng mencari jalan keluar permasalahan kesulitan air bersih yang dialami warga Barus. “Bila sumber air bertambah menjadi dua, kemungkinan besar masalah air yang sudah lama menjadi problema warga di daerah ini akan teratasi di tambah perbaikan terhadap pipa-pipa yang sudah bocor,”ucapnya. jonny simatupang Post Date : 03 Agustus 2012 |