Warga Bantaran Rawan Diare

Sumber:Banjarmasin Post - 20 Mei 2008
Kategori:Sanitasi

PALANGKA BPOST - Warga di kawasan bantaran sungai diimbau lebih waspada terhadap wabah diare saat musim kemarau, karena biasanya mereka menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari.

Menurunnya kualitas air saat kemarau bisa berpengaruh terhadap munculnya wabah diare. Kepala Dinas Kesehatan (dinkes) Kota Palangka Raya, Rian Tangkudung mengatakan hingga saat ini belum terjadi lonjakan kasus diare.

“Hampir semua warga yang mendiami jalur sungai di wilayah ini rawan diare, kita khawatir kalau terjadi Kasus Luar Biasa (KLB),” kata Rian, Senin(19/5).

Belum melonjaknya penderita diare di derah ini lanjutnya, mungkin karena cuaca masih bersahabat. Selain itu kesadaran serta kepedulian masyarakat untuk menjaga kebersihan, tinggi. 

Karena itulah pihaknya berharap masyarakat selalu menggunakan air bersih untuk keperluan memasak dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). “Biasanya, pada kemarau panjang akan terjadi lonjakan penderita diare,” ujarnya.

Sementara Kasi Pencegahan Penyakit Menular, drg Tiur Simatupang mengatakan, penderita diare di Palangka Raya masih berada dalam batas normal. Berdasarkan catatan jumlah penderita diare mulai Januari hingga April berjumlah 1.388 penderita.

Diakuinya, belum ada peningkatan kasus yang terjadi, sampai saat ini dari pantauan Dinkes Kota belum ada kejadian kearah peningkatan kasus tinggi.

Sementara stok obat-obatan cukup tersedia seperti oralit dan antibiotik sebagai langkah antisipasi diarae. Disamping itu, khususnya memasuki musim kemarau ini pihaknya terus aktif melakukan penyuluhan kepada masyarakat mengenai diare serta penyakit-penyakit lain yang biasa muncul saat kemarau.

Terpisah, anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya Hj Ruminah Sri Wardany, mengharapkan Dinkes benar-benar menjalankan tugas dengan baik, melayani semua lapisan masyarakat tanpa memandang status.

Sementara Puskesmas Pembantu (Pustu) diaktifkan kembali agar bisa melayani warga Palangka Raya yang membutuhkan pertolongan.

Diakuinya, untuk pelayanan kesehatan gratis, pemerintah kota telah menyediakan anggaran khusus. Anggaran tersebut diperuntukan bagi warga yang miskin. “Kita harap pelayanan kesehatan gratis benar-benar dilaksanakan dengan baik,” harap Ruminah dan juga aktivis perempuan Kalteng. (ck1)



Post Date : 20 Mei 2008