Warga Bantaran Bengawan Solo Akan Direlokasi

Sumber:Kompas - 06 Januari 2011
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Solo, Kompas - Warga di bantaran Bengawan Solo ataupun anak sungainya yang sering kebanjiran pada musim hujan akan direlokasi.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Bapermas P3AKB) Kota Solo Widdi Srihanto mengatakan hal itu di Solo, Jawa Tengah, Rabu (5/1). ”Mereka yang kebanjiran akan kami prioritaskan,” kata Widdi.

Ribuan warga di tujuh kelurahan di tiga kecamatan di Kota Solo kebanjiran luapan air Bengawan Solo pada Selasa (4/1). Ini banjir ketiga selama dua bulan terakhir. Banjir surut pada Selasa sore.

Sejak tahun 2008, Pemkot Solo memulai program relokasi terhadap warga bantaran Bengawan Solo. Saat itu terdata 1.571 warga menjadi korban berdasarkan data banjir besar akhir 2007.

Dari jumlah itu, menurut Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Bapermas P3AKB Kota Solo Sukendar, masih ada 571 warga belum terelokasi karena berbagai sebab, yakni belum bersedia atau masih memproses pencabutan hak milik karena tanahnya bersertifikat.

”Program ini bukan penggusuran, melainkan penanggulangan pascabanjir. Pemkot Solo memberi bantuan relokasi bagi siapa pun yang merasa tidak aman dan tidak nyaman karena kebanjiran,” kata Sukendar.

Layanan terganggu

Hujan lebat hari Rabu sejak pagi sampai siang menyebabkan Kota Samarinda, Kalimantan Timur, kebanjiran. Layanan kesehatan di Rumah Sakit Abdoel Wahab Sjachranie terganggu.

Direktur RSUD Aji Syirafuddin mengatakan, banjir sempat merendam bangunan instalasi rawat darurat, bahkan ruang operasi. Satu operasi terpaksa ditunda sekitar dua jam sampai banjir surut. Kunjungan pasien ke poliklinik anjlok dari 900 orang menjadi 400 orang. ”Banyak pasien tidak bisa datang karena akses menuju rumah sakit kebanjiran,” katanya.

Untuk mencegah banjir masuk, petugas kebersihan RSUD dan perawat membuat tanggul dari tumpukan kain pada pintu-pintu. Setelah banjir surut, sisa banjir dibersihkan agar pelayanan kembali berjalan.

Kepala Stasiun Meteorologi Temindung Raden Ishak mencatat, hujan lebat mengguyur kota berpenduduk 715.000 jiwa ini pada pukul 07.00 hingga pukul 14.00 Wita. (EKI/BRO)



Post Date : 06 Januari 2011