|
MAKASSAR -- Warga Desa Aska, Kecamatan Sinjai Selatan pantas berbahagia. Dalam jangka waktu tiga bulan ke depan, mereka sudah bisa menikmati air bersih. Selama ini sebagian besar warga hanya menggunakan air sumur untuk keperluan sehari-hari. Itupun kurang layak dikonsumsi. Pengadaan sarana air bersih di Aska ini terbilang istimewa. Pasalnya, warga setempat tidak membebani pemerintah sedikit pun dalam pembangunannya. Dana pembangunan Rp84 juta rupiah yang terkumpul saat ini, seluruhnya merupakan bantuan hibah dari berbagai simpatisan. "Kami menyebut proyek ini sebagai program kemitraan. Pasalnya, banyak pihak yang terlibat di dalamnya. Mereka antara lain JNJI (Japan Corporation) yang difasilitasi Konjen Jepang di Makassar, Unicef, Himpunan Masyarakat Sinjai wilayah Palu, dan beberapa lembaga di Unhas," jelas Mustamin, inisiator sekaligus pimpinan proyek yang dihubungi Fajar, Minggu sore, 8 Mei, kemarin. Selain lembaga yang disebutkan di atas, masih ada beberapa lembaga dan instansi terkait yang terlibat antara lain dinas PU dan dinas kesehatan kabupaten Sinjai. Mereka semua turut membantu dengan sukarela. Tak ketingggalan warga Desa Aska yang menyumbangkan tenaganya. "Khusus warga Aska, mereka menyumbangkan tenaganya alias menjadi tenaga kerja dalam proyek ini. Mereka bergiliran antara Rukun Tetangga (RT) yang satu dengan lainnya. Sehingga kami tidak perlu mengeluarkan upah untuk tenaga kerja," tambah Mustamin. Peletakan batu pertama proyek ini dilakukan Wakil Bupati Sinjai, Nursyamsu Mus, Rabu 4 Mei pekan lalu. Dalam kesempatan tersebut wabup mengatakan warga desa lainnya di Sinjai perlu mencontoh proyek di Aska tersebut. Menurutnya, daerah ini sulit maju jika hanya bergantung kepada pemerintah. Nursyamsu juga berjanji akan memberi bantuan dari saku pribadinya terhadap proyek ini. Penyelenggara proyek yang menamakan dirinya Komunitas Masyarakat Kalamisu-Jenna, berharap air bersih ini bisa menjangkau seluruh wilayah di Desa Aska. Menurut Mustamin, pihaknya hanya akan membangun sarana air bersih ini hingga pipa induk. Sementara penyalurannya ke rumah-rumah warga akan diusahakan oleh masing-masing pelanggan. "Kami berobsesi menjadikan Aska sebagai percontohan Desa Sehat. Untuk menuju ke arah itu, sarana dan prasarananya yang harus dilengkapi terlebih dahulu. Mudah-mudahan ini bisa menjadi kenyataan, tentu dengan kerjasama semua pihak," katanya yang diamini Sekretaris Desa Aska Lukman. Selain membangun sarana air bersih, Komunitas Masyarakat Kalamisu-Jenna juga akan membangun fasilitas Mandi, Cuci, dan Kakus (MCK). Rencananya sebanyak sembilan buah. "Setelah proyek ini, berikutnya kami mengupayakan pembangkit listrik tenaga surya. Maklum, saat ini masyarakat masih gelap-gelapan karena jaringan listrik belum masuk," tandas Mustamin yang merupakan kerabat dekat Presiden SBY ini. Post Date : 09 Mei 2005 |