BOJONEGORO– Warga di delapan kecamatan di Kabupaten Bojonegoro kesulitan mendapatkan air bersih. Musim kemarau menyebabkan air sumur gali di pekarangan rumah warga menyusut dan air sungai mengering.
Untuk mendapatkan air bersih, Marem,45,warga Desa Kuniran, Kecamatan Purwosari,Kabupaten Bojonegoro,rela mengantre air di lokasi sumur pompa milik tetangganya.Dia mengantre air memakai bak dan jerigen.“Sudah sepekan ini mencari air bersih sulit,” ujarnya kepada SINDO,kemarin.
Marem mengatakan,kondisi sumur gali miliknya yang ada di pekarangan rumah, airnya sudah menyusut habis. Padahal, sumur itu kedalamannya sekitar tujuh meter. Kini, tinggal air sumur pompa yang masih ada namun untuk mendapatkannya harus mengantre. Kesulitan air bersih juga dialami warga Desa Kalisumber, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro.Warga kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan air minum, mencuci, dan memasak.
”Mencari air bersih mulai susah,” ujar Lasiyem, 55, warga Desa Kalisumber. Untuk mendapatkan air,dia rela mengantre di sumur pompa milik tetangganya.Dia bisa mengantre selama beberapa jam untuk mendapatkan air bersih itu. Biasanya, mereka mengantre bergiliran mengambil air di sumur pompa itu pada pagi dan sore hari. Lokasi Desa Sumberkali di dekat kawasan hutan jati. Namun, hutan jati yang ada di kiri dan kanan jalan desa itu terlihat gersang.Begitu pula sungai yang ada di dekat hutan terlihat mengering dan kelihatan batu-batu besar bertonjolan.
Debu terlihat beterbangan di udara ketika truk melintas di jalan desa. Menurut Kasi Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro Sutardjo, selain di Kecamatan Purwosari dan Tambakrejo, enam kecamatan lainnya di Bojonegoro juga krisis air bersih. Yaitu, Kecamatan Bubulan, Ngasem, Kasiman,Sugihwaras,Kedungadem, dan Kepohbaru. Warga yang ada di enam kecamatan itu kesulitan mendapatkan air minum.Untuk mengatasinya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro memberikan bantuan air bersih memakai truk tangki yang keliling setiap pagi dan sore hari.
Namun, bantuan air bersih untuk warga itu birokrasinya panjang. Sebab, untuk mendapatkan air bersih, pihak camat setempat harus mengajukan bantuan air bersih terlebih dulu baru ditindaklanjuti. Bantuan air bersih bagi warga juga terkendala terbatasnya jumlah truk tangki air minum. Pemkab Bojonegoro hanya memiliki satu tangki air minum. Padahal warga yang membutuhkan bantuan air minum mencapai ribuan orang. muhammad roqib
Post Date : 12 September 2011
|