|
PEMALANG - Selama ini, warga Pemalang di lima wilayah kecamatan belum bisa menikmati air PDAM, karena tidak ada jaringan dari sana. Mereka menikmati air bersih dari sumur galian ataupun membeli dari pedagang eceran, yang harganya relatif mahal. Lima kecamatan itu, yakni, Petarukan yang terdiri atas 20 desa, Comal (18), Ampelgading (16), Bodeh (19), dan Ulujami (18). Dirut PDAM Pemalang, H Minto Mulyono SIP, mengatakan, selama ini pihaknya telah berupaya melayani kebutuhan air bersih di lima kecamatan itu dengan tangki air. Namun, hal tersebut tak mengatasi persoalan secara permanen. ''Salah satu jalan untuk mengatasi pemenuhan kebutuhan air bersih di lima kecamatan itu adalah pembuatan instalasi pengolahan air bersih,'' katanya, kemarin. Untuk mewujudkan hal itu, kini pihaknya sedang menjajaki sumber Sungai Comal, yang bisa diolah menjadi air minum. Peninjauan lapangan sudah dilakukan, termasuk memperkenalkan potensi sumber alam tersebut kepada para investor. Investor Salah satu investor, yakni PT Cisadane Jabar, sudah pernah meninjau ke lapangan. Namun, hal itu baru bersifat survei, belum ada kesepakatan untuk mengelola sumber air tersebut. Menurut Minto, jika sungai besar itu bisa dimanfaatkan, diperkirakan ada 10.000 calon pelanggan yang bisa dijaring di lima wilayah kecamatan tersebut. Kini sedang dihitung, apakah hal itu akan menguntungkan atau tidak. Pembangunan instalasi pengolahan air diperkirakan akan dikerjakan tahun 2008 dan memakan biaya kurang lebih Rp 35 miliar. Dana itu termasuk untuk pembangunan instalasi dan pipa jaringan. Jika rencana itu terwujud, akan menguntungkan warga di lima kecamatan tersebut. Kini mereka membeli air bersih seharga Rp 750/jerigen isi 20 liter, sedangkan harga 1 meter kubik Rp 43.250. Padahal, bila berlangganan, hanya Rp 600/m3. Menurut rencana, PDAM akan menaikkan tarif menjadi Rp 1.520/m3. (sf-65h) Post Date : 17 Juli 2006 |