TUBAN – Warga Dusun Grogol dan Sawang, Desa Pucangan, Kecamatan Montong,Kabupaten Tuban, mulai dilanda kekeringan.
Warga kini terpaksa membeli air bersih dari luar desa untuk memenuhi kebutuhan minum, mandi, dan memasak sehari-hari. Warga yang tinggal di daerah pegunungan cadas itu mulai kesulitan mendapatkan air bersih.Pasalnya,sumur-sumur yang ada di pekarangan rumah sudah kering dan tidak keluar air. Begitu pula, sungai yang ada di desa juga sudah mengering semenjak sebulan terakhir. Sulitnya mendapatkan air bersih mulai dirasakan warga sepekan terakhir.
Setiap pagi dan sore,warga harus rela membawa jeriken ukuran besar untuk membeli air di luar desa. Jarak yang mereka tempuh untuk mendapatkan air bersih itu sekitar lima kilometer. Sampai di lokasi pembelian air,mereka juga masih harus mengantre dengan warga lainnya. ”Kami terpaksa membeli air dari desa lain. Kalau tidak begitu,tidak ada air lagi untuk minum, mandi, mencuci, atau memasak,”ujar Saimo,55,warga Dusun Grogol,Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban.
Saimo menuturkan, untuk satu jeriken air bersih itu harganya Rp2.000. Kalau setiap pagi dan sore dia membawa jeriken ukuran besar untuk mendapatkan air, maka dia mengeluarkan uang Rp6.000 untuk air bersih itu. Itu belum termasuk biaya bensin pulang pergi karena memakai sepeda motor untuk mengangkut jeriken berisi air bersih itu. Warga lainnya yang tidak punya uang cukup untuk membeli air bersih rela mengambil air di lokasi yang lebih jauh. Yakni di sebuah sumur bor di Desa Pucangan, tetapi lokasinya agak jauh dari pemukiman penduduk.
Itu pun, mereka hanya bisa mengambil air pada pagi dan sore hari karena pada siang hari ditutup. Warga mengambil air dari sumur itu memakai jeriken ukuran sedang. Setelah mengambil air, mereka membawanya dengan cara memikulya memakai pikulan bambu. Jarak yang ditempuh dari sumur itu ke lokasi pemukiman sekitar enam kilometer lebih dengan medan bebatuan dan naik-turun. Menurut Sunarto, 45, penjaga sumur bor di Desa Pucangan, warga sudah sepekan terakhir ini mengambil air di tempat itu.Warga dari Dusun Grogol dan Sawang kini kesulitan mendapatkan air bersih di sekitar rumahnya.
Warga yang mengambil air di sumur ini terdiri bapak dan ibu.Ada pula pemuda yang melayani jasa pengambilan air bersih kepada warga setempat. Pada pagi atau sore,ada puluhan orang yang mengantre untuk mendapatkan air bersih di sumur di dekat hutan itu. Sementara itu, hingga kini pihak pemerintah setempat belum melakukan upaya apaapa untuk membantu warganya yang kesulitan air bersih.
Begitu pula,pihak perusahaan daerah air minum (PDAM) setempat masih menutup mata dengan kondisi warga di desa yang kesulitan air minum itu. muhammad roqib
Post Date : 18 Juli 2011
|