|
WAKIL Presiden Boediono mengatakan, program Millenium Development Goals (MDGs) bertujuan untuk mengangkat martabat manusia. Oleh karena itu, Indonesia telah memutuskan untuk menjadi bagian dari gerakan global ini. "Indonesia telah memberikan janji dan komitmennya kepada dunia untuk mengangkat harkat dan martabat manusia Indonesia melalui delapan jalur MDGs," kata Wakil Presiden Boediono pada acara penganugerahan Indonesia Millenium Development Goals Awards (IMA) 2011 di Jakarta, Rabu (1/2) malam. Menurut Boediono, apabila menyebut Indonesia, maknanya adalah bangsa. Bukan hanya pemerintah Indonesia tetapi seluruh komponen bangsa. "Dengan ini kita menyaksikan bagaimana seluruh unsur masyarakat Indonesia ikut aktif untuk memenuhi komitmen tersebut. MDGs adalah gawe kita bersama," katanya. Menurut Boediono, sasaran MDGs untuk mengangkat tingkat kesejahteraan manusia Indonesia. "Itu tujuan pokoknya," katanya. Boediono mengungkapkan sasaran-sasaran MDGs diukur dengan ukuran sama bagi semua negara dan dilaksanakan bersama-sama oleh semua negara. Bahkan capaian MDGs juga sekaligus menunjukkan posisi atau standing dan peringkat kita di antara bangsa-bangsa di dunia. "Alhamdullilah, berkat kerja keras kita semua, gerakan MDGs di Tanah Air banyak mencapai kemajuan. Namun ini bukan waktunya untuk berpuas diri," kata Wapres. Menurut Boediono, ada tiga sasaran MDGs yang masih tertinggal di Indonesia adalah angka kematian ibu melahirkan, penanggulangan HIV/AIDS, akses air minum dan sanitasi yang layak. Senada dengan Wapres, utusan khusus Presiden RI untuk MDGs sekaligus Ketua Dewan Juri IMA 2011, Nila Djuwita F Moeloek mengatakan, IMA 2011 mengidentifikasi 21 pelaku pembangunan terbaik dari seluruh Indonesia yang berhak menerima penghargaan. Sebanyak 16 inisiator terdiri dari kombinasi pemerintah kabupaten/kota, sektor swasta, organisasi pemuda dan lembaga swadaya masyarakat menerima penghargaan umum atas praktik-praktik cerdas yang mereka buktikan dalam mengupayakan perubahan di bidang kesehatan ibu dan anak, nutrisi, akses kepada air bersih, dan sanitasi dasar serta penanggulangan HIV/AIDS serta penyakit menular lainnya. "Saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para agen perubahan ini," katanya. Direktur PT Tjiwi Kimia Edwin Suryalaksana, salah satu perusahaan peraih IMA Award 2011 mengaku sangat bangga dan bahagia dengan apresiasi dari pemerintah tersebut. "Lebih dari lima tahun kami berkampanye mencegah dan menanggulangi bahaya HIV/AIDs dan obat-obatan terlarang. Selama ini kami tidak terlintas bakal mendapatkan penghargaan. Tapi rupanya pemerintah memerhatikan pekerjaan kami," kata Edwin saat dihubungi Jurnal Nasional, kemarin. Menurut Edwin, dalam melakukan kampanye pencegahan HIV/AIDs dan obat-obatan terlarang, Tjiwi Kimia melibatkan berbagai pihak seperti aktivis/LSM, tokoh agama, tokoh masyarakat, penegak hukum, pemerintah, tenaga kesehatan, dan lain-lain. Bahkan Tjiwi Kimia juga sengaja merekrut para juru kampanye HIV/AIDss yang telah terlatih. "Sasaran kampanye juga tidak terbatas di kalangan remaja dan anak-anak sekolah. Tetapi juga kepada karyawan pabrik, sopir angkutan, dan masyarakat lainnya," ujar Edwin. Friederich Batari Post Date : 03 Februari 2012 |