|
JAKARTA -- Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) meminta Dinas Kebersihan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat pengolah sampah, ketimbang menambah armada pengangkut, untuk mengurangi tumpukan sampah di Ibu Kota. Kepala Divisi Advokasi Walhi Jakarta, Dedi Rahmanta, di Jakarta, Senin mengatakan, sebagian besar sampah di Jakarta adalah sampah organik, yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Dikatakan pula, kelompok-kelompok pengolah sampah di Jakarta, sudah mulai banyak. "Lebih baik Dinas Kebersihan memanfaatkan mereka untuk meminimalisasi cost," ungkapnya. Menurut Dedi, sampah yang harus ditangani Dinas Kebersihan adalah sampah yang tidak bisa didaur ulang dan dibuang di tempat pembuangan akhir. "Sampah yang tidak bisa didaur ulang seperti popok bayi baru di buang di TPA. Untuk yang bisa didaur ulang serahkan pada kelompok pengolah sampah," katanya lagi. Guna mendukung program ini, Walhi beserta sejumlah LSM lingkungan siap memfasilitasi dan memberikan pelatihan bagi masyarakat yang berminat mengolah sampah. Menurut Dedi, selain akan menambah penghasilan bagi masyarakat, pemberdayaan tersebut juga diharapkan dapat mengurangi dampak banjir akibat menumpuknya sampah di bantaran sungai. Post Date : 04 November 2008 |