|
JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membersihkan Kota Jakarta dari sampah-sampah yang bisa menimbulkan banjir, kendati, "Banyak program-program yang belum selesai," kata Kalla kemarin. Program besar yang dimaksud adalah proyek kanal banjir timur untuk mengurangi banjir di Jakarta. Kalla prihatin masih ada banjir di Jakarta. Namun, ia memahami banjir di Jakarta akibat hujan deras di hulu, yakni di Kota/Kabupaten Bogor. Air dari hulu itulah yang mengirim banjir ke Jakarta. "Sistem peringatan dininya sudah disiapkan dari Bogor ke Jakarta, kan?" kata Kalla. Ia menambahkan, pemerintah akan terus mengevaluasi banjir di Jakarta. Kemarin, banjir menggenangi lima ruas jalan di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur. Genangan ini akibat hujan yang berlangsung sejak Senin petang hingga malam lalu. Genangan air mencapai ketinggian 20-30 sentimeter. Gereja Advent di Jalan M.T. Haryono, Jakarta Selatan, Jalan D.I. Panjaitan di depan Gedung Wika Cawang, serta Jalan Perindustrian Pulo Gadung, Jakarta Timur, termasuk yang terkena banjir. Akibat genangan air itu, arus lalu lintas sempat macet. "Penyebabnya pengemudi kendaraan yang melintas melambatkan laju kendaraan serta menghindari genangan tersebut," kata Ajun Inspektur Satu Kasno, petugas Traffic Management Centre, Kepolisian Daerah Metro Jaya. Malam harinya, sekitar pukul 21.00 WIB, genangan air setinggi 30 sentimeter terjadi di depan SMP Yadika, Joglo, Jakarta Barat. Genangan air itu juga menghambat laju kendaraan ke arah Cileduk. Selain itu, lampu lalu lintas di kawasan tersebut mati. Warga Bidara Cina, darah langganan banjir di Jakarta Timur, Senin malam lalu diungsikan ke kantor Kelurahan Bidara Cina setelah ada informasi banjir kiriman dari Bogor akan segera datang. "Dari tadi sore sudah ada warning," kata Rusli, yang bertugas di posko saat dihubungi Tempo, Senin lalu. Debit air di Bendung Katulampa, Bogor, masih normal. Kemarin siang, ketinggian berkisar 40-60 sentimeter di atas Mercu Bendung. "Pada sore hingga malam, air bisa mencapai 100 sentimeter lantaran hujan di kawasan puncak," ujar Andi Sudirman, pelaksana Bendung Katulampa, kemarin. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan pengerukan sampah penyebab banjir di DKI sudah dilakukan. "Di pintu air Manggarai setiap hari kami mengangkut kurang lebih 15 truk sampah," kata dia kemarin, menjawab tantangan Wakil Presiden. Selain sampah, pengerukan juga dilakukan pada endapan sedimentasi lumpur lantaran sampah di semua saluran. Fauzi berpendapat pengerukan itu sebenarnya sia-sia lantaran masih banyak warga membuang sampah ke kali. "Sampah tidak mungkin jalan sendiri ke kali," kata dia. "Jadi barangkali perlu orang yang lebih banyak kerja daripada banyak omong," kata dia. EKA UTAMIDIKI SUDRAJAT|| FERY FIRMANSYAH|RINA WIDIASTUTI Post Date : 12 November 2008 |