Waduk Jatibarang Juga Penyedia Air Bersih

Sumber:Kompas - 26 April 2012
Kategori:Air Minum
Semarang, Kompas - Proyek Waduk Jatibarang telah mencapai kemajuan berarti sejak Agustus 2011. Selain diandalkan sebagai pengendali banjir melalui Kali Kreo, Kali Garang, dan Kanal Banjir Barat, waduk juga akan berfungsi sebagai pemasok air bersih bagi warga Kota Semarang, Jawa Tengah.
 
”Kegiatan pengelolaan terpadu pengendalian banjir Kota Semarang, tidak hanya berhenti dengan pembangunan Waduk Jatibarang. Perlu didukung kegiatan normalisasi sungai serta pemeliharaan drainase kota agar fungsi pengendalian banjir bisa maksimal.
 
Itu semua harus dilakukan secara terus-menerus dan menjadi tanggung jawab bersama berbagai pihak terkait,” kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, saat peletakan batu abadi proyek Waduk Jatibarang di Kecamatan Gunungpati, Semarang, Rabu (25/4).
 
Turut menyaksikan antara lain Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali-Juana (BBWSPJ) Isprasetya Basuki, Wakil Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, dan Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Tengah Prasetya Budi Yuwono.
 
Djoko Kirmanto mengingatkan, sejalan pembangunan Waduk Jatibarang ini perlu pula penataan konservasi daerah hulu. Kegiatan konservasi ini membutuhkan peran serta dan kerja sama masyarakat. Desain sabuk hijau harus disiapkan untuk melindungi dan menjaga kelestarian waduk.
 
Waduk Jatibarang merupakan proyek pengelolaan terpadu sumber daya air dan penanggulangan banjir di Kota Semarang. Proyek senilai Rp 1,6 triliun, bersumber dari Loan JICA Jepang. Pembangunan waduk diperkirakan akan selesai sekitar Oktober 2013. Sesuai rencananya, waduk ini berdaya tampungan air 20,4 juta meter kubik.
 
Isprasetya Basuki mengatakan, proyek ini berjalan lancar dan lebih cepat dari yang direncanakan karena realisasi fisik sudah lebih 40,4 persen. Akhir Maret 2012, galian fondasi bendungan telah mencapai elevasi 83 meter atau 3 meter di atas dasar fondasi yang direncanakan.
 
Saat ini pembuatan bangunan pelimpah telah diawali dengan pekerjaan penggalian sejak September 2010 serta pekerjaan konstruksinya diperkirakan selesai April 2013.
 
Pada 2012 juga dijadwalkan penyiapan analisa keruntuhan bendungan beserta rencana tindak daruratnya. Yang ditunggu selanjutnya adalah sertifikat layak penggenangan. (WHO)


Post Date : 26 April 2012