Volume Sampah Wonosobo Meningkat

Sumber:Suara Merdeka - 03 Maret 2010
Kategori:Sampah Luar Jakarta

WONOSOBO - Volume sampah di Wonosobo, pada musim hujan ini meningkat cukup tajam. Menurut data Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten (DPUK) Wonosobo, sejak awal 2010 sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Desa Wonorejo, beratnya sekitar 320 kilogram per meter kubik. Sedangkan sebelumnya hanya sekitar 250 kilogram per meter kubik. Setiap hari, rata-rata TPA tersebut menerima 197 meter kubik, dari berbagai wilayah termasuk Kecamatan Mojotengah dan Kejajar.

Selain persoalan tersebut, saat ini DPUK juga menghadapi masalah kehilangan tong sampah. Kasi Kebersihan dan Penyehatan Lingkungan DPUK, Muhammad Rustamaji menyatakan belum bisa menghitung jumlah tong sampah yang hilang. Namun dia menyatakan, kasus kehilangan tersebut sering terjadi.

Sarana dan prasarana penunjang pengelolaan sampah di wilayah tersebut juga sangat minim. Dari tujuh truk sampah, hanya dua truk yang bisa dioperasikan dengan baik.

”Anggaran pengelolaan sampah hanya Rp 200 juta. Setiap tahun kami mengajukan pengadaan penambahan truk tidak pernah disetujui DPRD. Padahal wilayah kita sangat luas, dibanding kota-kota lain anggaran kami jauh lebih rendah,” katanya.    

Anggaran Lagi Anggaran tersebut turun dari anggaran tahun 2009 lalu sebanyak Rp 500 juta. Namun Rustamaji mengaku akan mengajukan anggaran lagi untuk pengelolaan para usulan perubahan mei mendatang.

Selain sarana yang tidak memadai, Rustamaji mengaku tingkat kesadaran masyarakat terhadap pola hidup bersih dengan membuang sampah pada tempatnya masih tergolong rendah. Dari seluruh jumlah penduduk Wonosobo, diakui separo lebih masih kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan. ”Sarana prasarana yang ada juga minim dari perawatan. Masyarakat harus ikut andil menjaga lingkungan,” paparnya.

Cakupan pelayanan terhadap sampah juga diakui terus bertambah. Menurutnya masyarakat yang belum terpenuhi terhadap sarana penunjang seperti keberadaan bak sampah masih banyak. ”Produksi sampah tertinggi yaitu di pasar induk,” terangnya.

Meski demikian, diakui jelang penilaian final penghargaan Adipura ini pihaknya akan menggenjot pengelolaan kebersihan. Saat ini, pihaknya mengerahkan petugas honorer lapangan (PHL) sebanyak 138 orang dan 66 petugas dari unsur PNS. Pihaknya juga optimistis beberapa jalur utama sasaran pusat sampah dapat terjangkau. (edy-74)



Post Date : 03 Maret 2010