PALEMBANG – Banyaknya buah jenis durian yang masuk ke Kota Palembang sejak dua bulan belakangan membuat volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) Sukawinatan meningkat 10% dari biasanya.
Hal ini disebabkan kulit durian yang cukup banyak. Bayangkan, jika satu truk durian masuk ke Palembang,dua truk kulit yang dibuang. Untuk itu, Dinas Kebersihan Kota (DKK) Palembang mengimbau penjual dan warga tidak membuang kulit durian sembarangan. “Sudah sejak dua bulan terakhir ini volume sampah meningkat 10%.Hal ini bersamaan dengan makin menjamurnya buah-buahan,khususnya durian yang masuk ke Kota Palembang.
Peningkatan ini diperkirakan akan terus bertambah hingga akhir bulan puasa nanti,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan TPA dan Limbah Dinas Kebersihan Kota Palembang Sunardi di Palembang kemarin. Menurut dia, rekapitulasi volume sampah pada April 2011 jika dibanding sampah yang masuk pada Maret cukup mengalami peningkatan. Pada April, volume sampah sebanyak 581.369 kg,sedangkan pada akhir Maret hanya 532.063 kg.
“Peningkatan ini cukup drastis. Apalagi pada bulanbulan sebelumnya tidak terlalu signifikan bahkan cenderung stabil pada 500.000 kg/ bulan,”tutur dia. Peningkatan volume sampah ini rata-rata dari sampah kulit durian. Pasalnya, sejak beberapa bulan terakhir,buah berduri ini menjamur di Kota Palembang sehingga menyebabkan sampah dari jenis ini hampir 30% dari seluruh keseluruhan sampah yang masuk.
“Sekarang belum musim buah, tapi efeknya sudah cukup terasa. Kalau keadaan ini terus berlangsung, bisa dipastikan setiap bulan sampah akan semakin meningkat,terlebih pada bulan puasa mendatang,” katanya. Banyaknya sampah yang masuk ke TPA Sukawinatan ini juga disebabkan program pemerintah daerah yang menyosialisasikan program bersih dan sehat.
Di mana,setiap pekan dilakukan pembersihan di setiap kelurahan secara kontinu. Jelas ini berpengaruh juga terhadap volume sampah yang masuk. Tetapi, secara umum sampah ini mayoritas dari kulit buah-buahan. “Meskipun area TPA 1 Sukawinatan masih mampu menampung sampah pada puluhan tahun yang akan datang, masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan sampah sehingga bisa meminimalisasi sampah yang dibuang setiap hari.
Artinya, tidak semua sampah harus dibuang,mulailah dari sekarang dipilah mana sampah organik dan sampah nonorganik, atau mana sampah yang memang harus dibuang atau didaur ulang lagi,”pungkasnya. Sementara itu, Kepala DKK Kota Palembang Zulfikri Simin menambahkan, memang fenomena ini terjadi setiap tahun.
Untuk itu,diharapkan para penjual dan warga tidak membuang kulit durian sembarangan. Sebab jika terus dibiarkan, dapat menyebabkan penyakit yang bisa membahayakan warga di sekitarnya. “Kita minta kulit buah ini dikumpulkan.Dengan begitu, petugas akan lebih mudah mengangkut sampah tersebut ke TPA,”tukas dia. yayan darwansah
Post Date : 07 Juni 2011
|