VOLUME SAMPAH KOTA MENINGKAT; Libur Lebaran, Taman Malioboro Amburadul

Sumber:Kedaulatan Rakyat - 09 November 2005
Kategori:Sampah Luar Jakarta
YOGYA (KR) - Selama libur lebaran, taman-taman di Malioboro banyak yang amburadul alias rusak. Pasalnya, banyak pengunjung yang duduk-duduk di taman, karena tempat duduk melingkar yang ada di trotoar justru dipakai untuk PKL.

Taman yang rusak diantaranya karena untuk duduk-duduk atau diinjak-injak, sehingga rusak berat. Bahkan ada bak sampah untuk sampah basah yang justru ditaruh di atas taman yang sudah rusak dan dimanfaatkan pedagang lesehan untuk membuang sampah.

Kami sangat prihatin sekali dengan kondisi ini, seharusnya PKL maupun pedagang lesehan bisa peduli. Bak sampah basah yang disediakan itu untuk pejalan kaki, bukan untuk pedagang. Pemkot sudah menyediakan 16 lubang untuk pembuangan limbah di sisi Timur Malioboro, dari depan hotel Garuda sampai Kepatihan, kata Kepala Dinas Kebersihan Keindahan dan Pemakaman (DKKP) Kota Yogya Ir Siti Subaryati kepada KR, Selasa (8/10). Sebelumnya, DKKP juga sudah bersusah payah membersihkan pot-pot taman yang dicorat-coret dengan pilox.

Subaryati mengatakan, kalau kerusakan taman cukup parah harus diganti dengan tanaman baru dan perlu waktu. Pihaknya sudah menduga, taman-taman di kota biasanya akan rusak bila ada kegiatan yang berskala besar. Seperti yang terjadi di alun-alun atau kawasan titik nol kota di sekitar Kantor Pos Besar. Sedang saat liburan panjang lebaran seperti saat ini, Malioboro memang sangat padat aktivitas, sehingga pada siang hari pun masih ada pedagang lesehan yang beroperasi.

Padatnya aktivitas saat libur lebaran juga membuat volume sampah di kota meningkat. Bila hari biasa sekitar 1.500 meter kubik sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) setiap harinya, maka saat libur lebaran bisa mencapai 2.000 meter kubik. Namun DKKP sudah mengantisipasi dengan menyiapkan petugas secara shift, sehingga tidak terjadi penumpukan sampah. Begitu juga satgas kebersihan dengan sepeda motor khusus selalu berkeliling mengangkut sampah.

Ini memang sudah risiko, jangan hanya masalah sampahnya saja yang dipikirkan, namun adanya pengunjung maupun wisatawan juga berdampak positif bagi warga kota tambah Subaryati. (Fia)-f.

Post Date : 09 November 2005