Volume Sampah di Yogya Naik 15%

Sumber:Koran Sindo - 18 Mei 2011
Kategori:Sampah Luar Jakarta

YOGYAKARTA – Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta harus bekerja ekstra menghadapi libur panjang ini. Dalam dua hari yakni Minggu dan Senin (15-16/5), volume sampah Kota Yogyakarta naik 15% dibanding volume sampah perharinya.

”Kenaikan volume sampah pasti terjadi kalau sedang libur panjang seperti ini. Apalagi ini juga dikarenakan ada perayaan hari besar Waisak. Volume sampah yang bertambah utamanya di sekitar tempat-tempat wisata seperti Malioboro,” ujar Kepala Bidang Sampah BLH Kota Yogyakarta Irfan Susilo kemarin. Menurut data BLH, setiap harinya Kota Yogyakarta bisa menghasilkan sampah 300 ton.

Meski masih didominasi sampah rumah tangga dan pasar, tempat wisata juga menjadi penyumbang sampah cukup banyak. Untuk kawasan Malioboro saja, setiap harinya menyumbang 20% sampah. ”Kami tentu sudah mempersiapkan antisipasi untuk menyambut libur panjang seperti ini.Walaupun tidak menambah petugas dan armada pengangkut,namun dilakukan pembagian tugas dan tambahan jam kerja agar Kota Yogyakarta selalu bersih,” tutur Irfan.

Dipaparkannya, Kota Yogyakarta dibagi menjadi delapan sektor pengelompokan sampah berdasarkan jangkauan keluasan tertentu. Semua sektor tersebut ditangani oleh BLH Kota Yogyakarta. Khusus kawasan Malioboro memang menjadi satu kawasan tersendiri yang kemudian dikelola oleh Unit Pelayanan Teknis (UPT) Malioboro,di mana pengelola sampahnya dipihak ketigakan. Sementara itu, beberapa wisatawan mengeluhkan banyaknya sampah yang berserakan di kawasan Malioboro.

Seperti yang diungkapkan Rina Eko Saryani,26 wisatawan asal Boyolali. Rina mengungkapkan, sampah-sampah bekas bungkus makanan dan minuman banyak terdapat di lokasi umum seperti di lapangan parkir khusus Malioboro. ”Melihat sampah yang berceceran tentu jelas mengganggu wisatawan yang datang ke Yogyakarta. Selain mengganggu pemandangan, kita tentu juga merasa jijik,” ungkapnya.

Menurutnya, jumlah tempat sampah sebaiknya ditambah agar lebih memudahkan orang-orang untuk membuang sampah pada tempatnya. Hal senada diutarakan oleh Aji Hutomo,57 wisatawan asal Gresik. Pria yang datang ke Yogyakarta untuk berlibur sekaligus mengunjungi cucunya ini mengaku agak terkejut dengan sampah-sampah yang berserakan di kawasan Malioboro.

”Ini masih karena budaya masyarakat yang tidak mau membuang sampah dengan benar atau bagaimana.Tapi kalau melihat tempat sampah yang ada ternyata juga hampir semua kondisinya rusak, jadi sampah yang masuk banyak juga yang keluar dan berceceran di sekitarnya,” imbuhnya. ratih keswara



Post Date : 18 Mei 2011