MAKASSAR - Instalasi Pengolahan Air (IPA) III Antang mulai dioperasikan kemarin. Dengan adanya instalasi baru yang bersistem water treatment plant micro hydraulic ini, kapasitas volume air di daerah itu bertambah menjadi 85 liter per detik dari sebelumnya dari 50 liter per detik.
Selain itu, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Antang, yang melayani 12 ribu pelanggan di Kecamatan Manggala, mampu menambah 1.200 pelanggan baru. Sehingga sisa daftar tunggu pelanggan di daerah ini tinggal 1.300 pelanggan.
Pembangunan instalasi yang berkapasitas 35 liter per detik ini selesai 20 Maret lalu. Pembangunan dilakukan melalui kerja sama PDAM Kota Makassar dengan Lapi Indowater Institut Teknologi Bandung. Biaya yang dihabiskan mencapai lebih dari Rp 3,8 miliar.
Tadjuddin Noor, Direktur PDAM Kota Makassar, mengatakan volume air dari instalasi yang dibangun dengan memakai konstruksi baja ini tahun depan dapat dimaksimalkan dari 35 liter menjadi 50 liter per detik. Dengan menambah atau mengganti pompa air baku di Intake Nipa-Nipa. "Dengan itu bisa melayani daftar tunggu yang 1.300 (pelanggan)."
Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, yang meresmikan pengoperasian IPA III Antang di Jalan Lasuloro, Kecamatan Manggala, mengatakan hal ini adalah investasi murni PDAM dan dibangun dengan karya anak bangsa sendiri.
"Artinya, PDAM sudah ada upaya meski belum maksimal," kata Ilham. Ia menambahkan, masyarakat diharapkan tetap bekerja sama, di antaranya dengan melaporkan jika ada kebocoran. Selain itu, tetap berhemat air.
Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kemitraan Institut Teknologi Bandung Indratmo, yang juga hadir pada acara peresmian, mengatakan sebenarnya dengan tingkat kekeruhan air yang mencapai 0,58 NTU memungkinkan masyarakat dapat mengkonsumsi langsung air yang dihasilkan.
Hanya, karena kondisi saluran pipa yang belum steril, air yang sampai di warga mengalami penurunan kualitas. Indratmo juga memberikan apresiasi terhadap karya anak bangsa yang saat ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Tarif Air Minum Disinyalir Akan Naik
Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin mengatakan tarif air minum akan dinaikkan. Menurut dia, PDAM Kota Makassar saat ini sudah tidak merugi.
Tapi kondisinya akan terus mengalami kesulitan dalam mengembangkan investasinya apabila tidak dibarengi dengan kenaikan tarif. Hanya, kapan waktunya akan dilakukan belum jelas.
Direktur PDAM Kota Makassar Tadjuddin Noor membenarkan hal itu. "Bagaimana kita bisa meningkatkan pelayanan untuk menambah kapasitas volume air dengan investasi kalau tidak ada keseimbangan harga."
Tarif kemungkinan akan naik menjadi Rp 3.000 per kubik, sesuai dengan harga rata-rata nasional. Harga saat ini adalah Rp 2.750 per kubik.
"Karena itu, sekarang kan untuk mempersiapkan itu. Kita tingkatkan dulu pelayanan. Karena, bagaimanapun juga kenaikan harga tidak bisa kalau pelayanan juga kita belum maksimal," kata dia.
Tadjuddin menambahkan bahwa perampingan PDAM Kota Makassar untuk mengatasi berbagai kebocoran akan dilakukan pada pertengahan tahun ini.
"Unit-unit yang tersebar itu akan diringkas dari 12 menjadi 4 unit per wilayah. Untuk mengefektifkan pelayanan kami," kata Tadjuddin. Ia mencontohkan, instalasi PDAM di Kecamatan Rappocini akan digabung dengan Kecamatan Tamalate.
Proses menuju perampingan sudah masuk penyelesaian kajian struktural. Selanjutnya tinggal penetapan pejabat yang mengisi struktur. Akan diadakan penilaian oleh tim yang terdiri atas pemerintah dan independen.
Namun, menurut Tadjuddin, dalam hal ini pemutusan hubungan kerja akan dihindari. Saat ini jumlah karyawan PDAM Kota Makassar mencapai 800 orang. Sedangkan tingkat kebocorannya 40 persen. SUKMAWATI
Post Date : 13 April 2010
|