URGENSI penanganan sampah di Kota Depok masih dilihat sebelah mata oleh pihak yang ber tanggung jawab. Setiap harinya, ribuan ton sampah menggunung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung.
Kepala Bidang Pertamanan Dinas Kebersihan dan Per- tamanan Kota Depok Mulyo Handono mengaku hingga kini penanganan persampahan di TPA Cipayung belum optimal.
Pasalnya, menurut dia, konsep penanganan sampah di TPA itu cenderung hanya berujung pada penimbunan sampah.
Lantaran itu pulalah, Mulyo memprediksi TPA Cipayung yang berlokasi di Kampung Bulak, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Pancoran Mas, sudah tidak dapat digunakan pada 2013.
"Saya memprediksikan, TPA Cipayung yang luasnya menca- pai 10,6 hektare itu akan tutup pada 2013 karena kelebihan kapasitas," tuturnya.
Penumpukan sampah terjadi, menurut Mulyo, akibat masih dianutnya paradigma lama dalam hal penanganan sampah kota. Hal itu menitikberatkan hanya pada pengangkutan dan pembuangan akhir.
Kini, Mulyo mengingatkan pemkot sudah harus mengam- bil langkah demi memperpan- jang usia guna TPA. Di antara- nya menambah luas TPA dan memaksimalkan kembali pro- gram (mengurangi, menggunakan kembali, mendaur ulang sampah, mengganti, menanam kembali) mulai dari sumbernya.
Pandangan Mulyo itu disam- paikan di sela-sela acara Forum Group Discussion Panduan un- tuk Kerja Sama Pemda-Swasta Bidang Pengembangan Penye- hatan Lingkungan Permuki- man yang diselenggarakan Kementerian PU Dirjen Cipta Karya di Jakarta, kemarin.
Dia mengutarakan hal itu menanggapi soal sistem pengo- lahan sampah yang berprin- sip kumpul, angkut, buang.
"Mencari lokasi pengganti TPA semakin sulit. Faktornya, antara lain, terbatasnya lahan dan meningkatnya penolakan masyarakat," tandasnya. Untuk mengatasi permasalah- an itu, Mulyo mengatakan su- dah saatnya pemerintah daerah mengubah pola pikir yang lebih bernuansa lingkungan.
Konsep pengelolaan sampah yang terpadu, kata dia, sudah saatnya diterapkan, yaitu de- ngan meminimalkan sampah serta memaksimalkan daur ulang dan pengomposan, di- sertai TPA yang ramah ling- kungan.
"Paradigma baru pena- nganan sampah lebih meru- pakan satu siklus yang sejalan dengan konsep ekologi. Energi baru yang dihasilkan dari hasil penguraian sampah maupun proses daur ulang dapat di- manfaatkan seoptimal mung- kin," terang Mulyo. (KG/J-4)
Post Date : 18 Februari 2010
|