|
Kesehatan lingkungan dan perilaku masyarakat yang buruk merupakan dua komponen utama yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Di samping faktor lainnya, yaitu pelayanan kesehatan dan penyakit-penyakit karena keturunan. Berangkat dari persoalan di atas, maka masyarakat Jorong Kampung Juar, Nagari Tanjung, Kecamatan Koto VII bertekad untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tekad masyarakat ini terlihat dengan tingginya minat masyarakat untuk merubah perilaku buruk yang tidak sesuai dengan standar kesehatan, kata Dr. Lusi. Jorong Kampung Juar terdiri 14 persen (168 jiwa dari 37 Kk) tergolong ekonomi menengah dan 80 persen (848 jiwa dari 214 KK) tergolong miskin. Tingginya angka KK miskin di Jorong Kampung Juar sesuai dengan klasifikasi kesejahteraan masyarakat setempat, maka untuk merubah prilaku masyarakat itu dilakukan dengan program Community Led Total Sanitation (CLTS) adalah sanitasi yang dipimpin langsung oleh masyarakat. Kunci awal dari CLTS adalah pemberdayaan dan kemauan masyarakat untuk merubah prilakunya, terang Pimpinan Puskesmas Tanjung Ampalu, Dr. Lusi yang ditemui koran ini, di ruang kerjanya, Kamis (24/5). Ternyata konsep CLTS yang disebarkan ke masyarakat Kampung Juar lewat pemberdayaan yang tak kenal lelah ini, diharapkan bisa merubah watak dan kebiasaan buruk masyarakat pada angka yang signifikan. Dari nol persen masyarakat yang buang air kecil/besar di sembarang tempat, menjadi 100 persen masyarakat yang buang air besar di tempat aman, sesuai dengan standar kesehatan. Kehadiran program CLTS membuka cakrawala berpikir yang baru bagi masyarakat Kampung Juar. Kita berharap masyarakat bisa merasakan enaknya buang air besar di WC atau tempat yang aman, ujar Lusi. CLTS bisa dilakukan oleh siapa saja yang tergerak untuk membebaskan kebiasaan atau perilaku masa bodoh masyarakat dalam hal buang air besar di sembarang tempat. Dalam hal ini, guru, petugas kesehatan, kepala jorong, PKK, LSM harus bisa berperan sebagai fasilitator, yaitu penggerak yang berperan memfasilitasi cara pikir masyarakat, bukan sebagai tukang atau penyampai subsidi atau bantuan tertentu. CLTS dapat menjadi gerakan yang menyebar dengan sendirinya, dikarenakan biaya rendah (subsidi tidak diperlukan). Sanitasi total yang dipimpin oleh masyarakat (CLTS) didasarkan atas menstimulasikan secara bersama suatu perasaan malu di antara para anggota komunitas pada waktu mereka menghadapi fakta sederhana mengenai buang air besar di sembarang tempat, berdampak negatif pada keseluruhan komunitas. Kondisi ini salah satu penyebab tingginya penyakit diare dan penyakit lain yang ditularkan oleh kotoran manusia ke mulut melalui tangan, lalat, tanah dan air serta makanan. Mata rantai penularan tersebut dapat diputus melalui intervensi. Seperti pembangunan sarana pemanfaatan jamban yang memenuhi syarat; penyediaan sarana air bersih, pemeriksaan kualitas air dan lingkungan, penyediaan tempat cuci tangan dan sabun. (*) Post Date : 25 Mei 2007 |