|
SEMARANG, KOMPAS - Hujan deras yang mengguyur Ungaran, Kabupaten Semarang, mengakibatkan Sungai Ngemplak yang merupakan anak Kali Garang yang melintasi Ngemplak, Kecamatan Ungaran Timur, meluap, Kamis (29/1) sore. Hal ini menyebabkan ambrolnya talut sepanjang sekitar 10 meter di bagian timur Perumahan Cemara Permai, sehingga limpasan air merendam 35 rumah warga, serta menggenangi puluhan rumah lain di sekitar perumahan tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Menurut penuturan sejumlah saksi mata, luapan anak sungai Kali Garang tersebut mencapai titik tertinggi hingga sebatas dada orang dewasa sekitar pukul 17.30. Sebagian warga yang masih bisa menyelamatkan diri langsung mengungsi ke rumah-rumah yang lebih tinggi. Namun, sempat ada sejumlah warga yang terjebak karena aliran air yang terlalu deras. Mereka mengungsi ke loteng rumah tetangganya dan baru berani turun setelah tim evakuasi dari Search and Rescue (SAR) Kabupaten Semarang berkeliling dengan perahu karet pukul 20.00. Suasana saat evakuasi cukup mencekam karena listrik sudah dipadamkan lebih kurang pukul 18.00. Sementara aliran air anak sungai Kali Garang di jembatan menuju perumahan tersebut naik ke ketinggian maksimum sekitar lima meter, sehingga nyaris menyentuh bibir jembatan. "Saya baru turun setelah ketinggian air di jalan sedada. Saya menunggu di loteng tempat menjemur pakaian. Kami ada 10 orang di sana. Tetangga juga ikut mengungsi ke sana. Kejadian ini hampir sama parahnya dengan banjir dua tahun lalu di sini," kata M fauzi (39), salah seorang warga Perumahan Cemara Permai. Menurut Wido Laksono (45), warga lainnya, banjir ini juga melimpas ke daerah sekitar perumahan hingga menyebabkan puluhan rumah lainnya tergenang air sekitar 50 sentimeter di bagian halaman. Luapan air ini disebabkan hujan deras di bagian hulu sekitar Gunung Ungaran dan Sumowono. Kejadian serupa juga pernah terjadi di Perumahan Cemara Permai pada Desember 2006. Koordinator Tim SAR Kabupaten Semarang, Adi Kencana, mengutarakan, dari 26 keluarga yang tinggal di perumahan itu, ada empat keluarga yang menolak untuk dievakuasi karena merasa rumahnya masih aman. Namun, Adi mengungkapkan, petugasnya akan siap di lokasi bila sewaktu-waktu mereka harus dievakuasi. "Luapan ini, berdasarkan penyelidikan sementara, akibat talut di bagian timur perumahan jebol. Sampai saat ini belum ada laporan korban jiwa. Namun, kami sedang mengirimkan tim untuk memeriksa kemungkinan terjadi longsor di Susukan Mojo, Ungaran Timur," katanya. (GAL) Post Date : 30 Januari 2009 |