|
MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang membangun laboratorium sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Supit Urang, Kota Malang. Laboratorium ini dipakai sebagai tempat praktek mahasiswa dan pembuatan energi baru dengan memanfaatkan gas metan yang dihasilkan sampah. "Kami sedang menghitung volume sampah dan menghitung kandungan metan yang ada di sana untuk dijadikan energi baru," kata Kepala Centre for Energy and Environmental Regional Development (CERD) UMM Bambang Widagdo kemarin. Laboratorium sampah ini dibangun seiring dengan diterapkannya kurikulum baru, yaitu manajemen sampah padat dan perubahan iklim mulai semester ini. Dengan adanya laboratorium, UMM berharap mahasiswa tidak hanya memahami teori, tapi juga mahir dalam praktek mengatur sampah padat. "Sampah telah menjadi persoalan serius yang harus diatasi secara profesional," ujar Bambang. Mata kuliah yang digagas bersama pemerintah Belanda ini akan disajikan selama dua semester. Ini diberikan kepada mahasiswa fakultas teknik, pertanian, dan ekonomi. Untuk mahasiswa teknik dan pertanian bersifat wajib dan untuk mahasiswa ekonomi bersifat pilihan. Adapun para pengajar berasal dari tim khusus yang telah mendapatkan sertifikat dari UNESCO. BIBIN BINTARIADI Post Date : 19 September 2008 |