Uji Coba Pengolahan Air Limbah di Kramat Jati

Sumber:Suara Pembaruan - 02 Oktober 2007
Kategori:Air Minum
[JAKARTA] Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tengah menjajaki kerja sama pengolahan air limbah dengan New South Wales, Australia. Sebagai tahap awal, satu unit alat pengolahan air limbah portable bantuan dari Australia-Indonesia Business Council (AIBC) akan diuji-coba di kawasan permukiman Kramat Jati, Jakarta Timur, bulan ini. "Ini bagian dari kerja sama sister city antara Jakarta dan New South Wales yang sedang kita coba tingkatkan," kata Wakil Gubernur DKI Fauzi Bowo, usai menerima kunjungan perwakilan AIBC Welly Salim, di Balaikota , Senin (1/10).

Menurut dia, ada beberapa fokus pembicaraan untuk kerja sama Jakarta dan New South Wales. Selain pengolahan air limbah, juga dibahas kemungkinan investasi pembangkit energi berbasis rumput laut, dan teknologi nuklir untuk kesehatan.

Dari ketiga program tersebut, lanjut Fauzi, pengolahan air limbah yang akan langsung diuji-coba untuk kemudian ditindaklanjuti dengan kerja sama. Pemprov DKI akan memperhatikan sistem pengolahan air limbah dari bantuan AIBC. Jika layak, baik dari sisi keamanan, manfaat dan biaya, pihaknya akan mempertimbangkan investasi untuk teknologi pengolahan air limbah yang ditawarkan New South Wales.

Ketika ditanya apa yang dita- warkan Jakarta terkait kerja sama dengan New South Wales, Fauzi mengatakan, pihaknya sedang menjajaki kemungkinan pengembangan ekspor hasil industri kerajinan ke Australia. "Produk-produk kerajinan kita, khususnya dari UKM cukup potensial dan berkualitas untuk dipasarkan di New South Wales," ujar Fauzi.

Sementara itu, Welly Salim mengatakan, Jakarta membutuhkan instalasi pengolahan air bersih terutama untuk kawasan permukiman padat, industri, dan permukiman yang belum terjangkau jaringan air bersih PAM Jaya. "Kedatangan kita untuk meminta masukan dari Pemprov mengenai lokasi yang bisa menjadi tempat percontohan untuk pengolahan air bersih. Setelah itu, tim kita akan turun dan meninjau apakah lokasinya cocok atau tidak," kata Welly.

Menurut dia, sebelum di Jakarta, AIB telah menyumbangkan tiga pengolahan air limbah portable yang dipasang di Yogyakarta, yaitu di Wonosari, Sleman, dan Gunung Kidul. AIBC juga memberikan bantuan serupa bagi warga Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, ketika peristiwa bencana alam tsunami tahun 2004 silam.

"Alat sky hydrant ini, dapat menghasilkan air yang dapat langsung diminum dan terjamin tingkat ke- bersihan juga kesehatannya," ujar Welly. [J-9]



Post Date : 02 Oktober 2007