|
DENPASAR-Sepintas terkesan jorok dan menjijikkan. Namun, begitulah adanya. Tak perlu heran air limbah dapat disulap menjadi air minum yang menyegarkan. Tidak percaya? Datang langsung dan saksikan sendiri nanti pada ekspo lingkungan yang digelar bersama Radar Bali Jawa Pos, Pemkab Badung, dan Sampoerna Hijau di Pantai Kuta (depan OSO), Minggu, 2 Desember 2007 nanti. Tidak hanya dapat melihat, tapi juga akan mendapatkan alternatif solusi penanganannya. Kepada Koran ini kemarin, Agus Wisnu si "pakar limbah" tersebut memahami sebagian besar warga masyarakat belum memiliki pemahaman yang lebih komprehensif mengenai limbah. Namun demikian, kondisi tersebut tentu sepatutnya tidak dibiarkan seterusnya. Kenapa? Pencemaran lingkungan akan semakin meningkat menyusul perkembangan dan pertumbuhan kota itu sendiri. Seiring hal tersebut, di sisi lain tingkat kebutuhan air bersih menjadi semakin meningkat. Ada beberapa ragam tingkat daur ulang limbah cair. Mulai dari setengah bersih, bersih, hingga steril dan layak untuk dikonsumsi sebagai air minum. "Tidak perlu dibayangkan terlalu jauh karena proses itu memang riil dapat ditangani dengan baik,"ujar pria yang mencap dirinya sebagai "pakar limbah" ini sembari membeberkan proses penyulingan air limbah itu hingga menjadi air bersih. Tingkatan proses penyulingan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan yang dimaksud. Ada beberapa tanki(bak) yang dilalui. Pertama equalizing tank, kemudian pengadukan dengan oksigen, yaitu aeration tank, selanjutnya proses pengendapan (sedimentation) Sekental apapun limbah cair yang dihasilkan, melalui proses tersebut akan menjadi jernih kembali. Untuk keperluan non konsumsi seperti irigasi dan penyiraman tanaman, cukup pada tingkat proses sedimentasi. Cuma, jika untuk keperluan laundry, bahkan dikonsumsi sebagai air minum, maka perlu proses clorination dan effluenttank. Diungkapkan Agus, bagi kalangan usaha khususnya perhotelan, villa, pabrik, dan sejenisnya penyulingan limbah tersebut tentu sangat menguntungkan dibanding mengkonsumsi air bersih berlangganan. Selain kebutuhan pemeliharaan taman terpenuhi, kebutuhan air minum pun tidak menjadi masalah. Bahkan dari sisi biaya juga relatif ekonomis. Agus yang kini telah menangani proses limbah di berbagai hotel di Indonesia itu akan membeberkan rahasia di balik penanganan tersebut di areal Ekspo Lingkungan Kuta nanti. Karena itu--jika penasaran--lebih baik langsung datang ke lokasi. Selain Agus, dari Bali Fokus juga akan mengupas problema limbah cair di sekitar kita belakangan ini. Seperti apa tingkat kronisnya? Apa yang telah dilakukan oleh semua pihak. Universitas Udayana(Unud) juga turun tangan. Teknik pengelolaan sampah akan dikupas habis. Jadi? Karena itu, jangan sampai kesempatan ini disia-siakan. Pengunjung dapat melihat langsung seperti apa daur ulang sampah. Tidak ada karcis. Gratis. Malah pihak penyelenggara memberi kesempatan mendapatkan doorprize menarik dari sponsor. Post Date : 30 November 2007 |