Jakarta, Kompas - Sejumlah kegiatan akan digelar di sungai sepanjang tahun 2011, termasuk Bersih Sungai Ciliwung, Minggu (13/3). Aneka kegiatan ini diharapkan mendekatkan masyarakat kepada sungai sehingga tumbuh kecintaan yang berujung menjaga kebersihan sungai.
Psikolog Ninik L Karim mengingatkan, upaya menumbuhkan kecintaan kepada sungai jauh lebih mengena ketimbang memberikan sanksi kepada orang yang masih membuang sampah ke sungai.
”Salah satu langkah untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat kepada sungai adalah membuat pelbagai aktivitas di sungai sehingga masyarakat terbiasa dengan sungai. Dari interaksi di sungai inilah akan timbul kecintaan kepada sungai,” papar Ninik di sela-sela acara bersih sungai yang digagas komunitas Jakarta Glue.
Selain bersih sungai, festival sungai dan perayaan pergantian tahun juga bakal digelar di sungai Jakarta. Sejumlah peringatan hari besar keagamaan sepanjang tahun ini juga dirancang di sungai.
”Aneka kegiatan ini diharapkan juga membuat warga bersedia menghadapkan pintu rumah ke arah sungai, bukan membelakanginya,” ucap Ninik.
Banyak tercemar
Upaya melibatkan masyarakat untuk membersihkan sungai sangat dibutuhkan karena kondisi sungai yang melintas di Jakarta umumnya sudah tercemar.
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2010 menguji sampel air sungai, termasuk Ciliwung.
Dari delapan titik sampel Ciliwung yang diambil pada Mei, tujuh di antaranya menunjukkan bahwa air tercemar berat dan satu tercemar sedang.
Sungai yang tercemar berat umumnya tidak bisa menjadi tempat hidup ikan, sementara yang tercemar sedang hanya bisa menjadi tempat hidup sebagian jenis ikan, seperti ikan sapu-sapu. Selain itu, air sungai berwarna kehitaman dan berbau.
Saat acara Bersih Sungai Ciliwung, yang mengalir di depan Pasar Baru, tampak mengapung aneka jenis sampah. Selain sampah plastik, daun dan popok bayi juga banyak yang hanyut di sungai.
Menurut Kepala Subbidang Edukasi Lingkungan Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah DKI Jakarta Rahmat Bayangkara, sepuluh tempat pembuangan sampah sementara di pinggir Ciliwung sudah ditutup sepanjang 2009-2010. Namun, masih banyak tempat pembuangan sampah sementara yang ada di sepanjang sungai.
Rahmat mengakui penanganan kebersihan sungai membutuhkan kerja keras banyak pihak. Apalagi, Ciliwung mengalir lewat 76 kelurahan di DKI Jakarta. Selain Ciliwung, ada 12 sungai lain yang mengalir melewati Jakarta.
Tempat piknik murah
Budhi Soesilo, ahli sungai sekaligus penggiat Jakarta Glue, mengatakan, saat ini orang masih enggan pergi ke sungai karena sungai kotor dan bau, padahal sungai yang baik mempunyai pelbagai fungsi.
”Selain berfungsi sebagai penyedia air, sungai juga punya fungsi sosial, antara lain untuk tempat piknik keluarga. Piknik tidak perlu mahal, tapi cukup pergi ke sungai dan anak bisa berenang di sungai. Tapi karena kotor dan bau, sungai tidak bisa berfungsi seperti idealnya,” kata Budhi dalam sambutannya.
Sungai di Jakarta juga belum menjadi tempat tujuan wisata. Padahal, di sejumlah negara, sungai menjadi tujuan wisatawan berperahu.
Menurut Agustin Priyanto, dari Sekretariat Jakarta Glue, penanganan sungai harus dikerjakan dari hulu sungai di Bogor hingga ke hilir di Ancol. Pemetaan masalah juga perlu dilakukan agar bisa diketahui kondisi sekaligus langkah yang bisa diambil untuk menangani masalah di tiap-tiap bagian.
Sejauh ini pemetaan baru dilakukan dua kali. Diketahui, sekitar 64 persen limbah yang dibuang ke sungai merupakan limbah rumah tangga. (ART)
Post Date : 14 Maret 2011
|