|
Pekanbaru, Kompas - Bencana banjir sejak dua bulan belakangan ternyata semakin meluas di Provinsi Riau, dan berdasarkan data terakhir malah dilaporkan sudah merendam tujuh daerah, yaitu enam kabupaten dan satu kota di wilayah itu. Ketujuh wilayah tersebut adalah Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Siak, Kabupaten Kampar, Kabupaten Pelalawan, dan mulai menggenangi pinggiran Kota Pekanbaru. Akibat bencana ini, dua tewas, ribuan rumah penduduk terendam, dan sejumlah infrastruktur di setiap kabupaten rusak parah. Data dari Badan Kesejahteraan Sosial, Provinsi Riau menunjukkan banjir telah merendam sedikitnya 37 desa di enam kabupaten tersebut. Sebagian besar banjir ini menyusul meluapnya sejumlah sungai dari daerah lain, seperti wilayah Pasaman, Sumatera Barat. Akan tetapi, di beberapa daerah lain di Riau dilaporkan pula bahwa banjir terus menggenang sepanjang bulan November hingga pertengahan Desember ini. Dari Rokan Hilir disebutkan 3.494 rumah di 12 desa yang tercakup dalam Kecamatan Tanah Putih dan Kecamatan Pujud, yaitu Sedinginan, Sintong, Rantau Bais, Putat, Sekeladi, Ujung Tanjung, Rantau Kopar, Sei Kapas, Tanjung Medan, Pujud, Siarang-arang, dan Air Hitam terendam air sejak sehari menjelang Lebaran, Sabtu (13/11), dan genangannya masih terus terjadi hingga saat ini. Sementara itu, banjir susulan melanda Kabupaten Rokan Hulu akhir pekan lalu. "Banjir yang terjadi Sabtu malam itu, merupakan banjir susulan setelah dulu awal puasa juga melanda daerah kami. Air yang meluap dari Sungai Rokan ini kiriman dari Sumatera Barat, daerah Pasaman. Banjir susulan ini telah merenggut satu korban jiwa," kata Camat Tandu Kabupaten Rokan Hulu H Arizal, Senin. Korban banjir kali ini, Murdiono (40) warga Desa Tandun, Kecamatan Tandun. Murdiono dilaporkan jatuh dari tepi rumahnya yang terendam banjir akibat luapan air dari Sungai Puo hari Minggu sekitar pukul 11.00. Murdiono merupakan korban kedua setelah 13 November lalu, Darwin (7) terpeleset di depan rumahnya, Desa Sedinginan, Kecamatan Tanah Putih, hanyut terbawa arus Sungai Rokan yang meluap. (nel) Post Date : 14 Desember 2004 |